Batal Berbayar Mulai Hari Ini, Transaksi di ATM Link Bank BUMN Gratis

Facebook/ATM Link
ATM Link
Penulis: Desy Setyowati
1/6/2021, 12.15 WIB

Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) sepakat untuk menunda penyesuaian biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai di ATM Link, yang seharusnya diterapkan mulai hari ini (1/6). Dengan begitu, transaksi di ATM Merah Putih masih gratis.

Sebelumnya, bank milik negara berencana menerapkan biaya cek saldo Rp 2.500 dan penarikan tunai Rp 5.000 di ATM Link mulai hari ini. Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Adi Sulistyowati menyampaikan, penerapan biaya ini ditunda.

Perusahaan akan meningkatkan sosialisasi terkait penyesuaian biaya transaksi kepada masyarakat yang lebih luas. Namun, Adi tidak memerinci batas waktu transaksi di ATM Link gratis.

Ia hanya menyampaikan bahwa setelah perubahan tarif diberlakukan nantinya, bank milik negara yang bergabung dalam layanan ATM Link memastikan layanan transaksi lebih baik. Jaringannya juga diperluas, dan didukung lebih dari 45 ribu ATM.

“Penyesuaian tarif baru untuk cek saldo dan tarik tunai tetap lebih rendah dibandingkan jaringan ATM lain di Indonesia. Khusus untuk nasabah penerima bansos, tidak akan dikenakan biaya sama sekali,” kata Adi dalam keterangan yang diunggah di situs web resmi, Selasa (1/6).

Ia juga menyampaikan, bertransaksi akan tetap gratis sepanjang dilakukan di ATM berlogo sama. Ia mencontohkan, pemilik kartu ATM BNI tidak dikenakan biaya jika menggunakan ATM Link BNI.

ATM Link pertama kali diluncurkan oleh bank BUMN pada Desember 2015. Ini bertujuan menekan biaya operasional, sehingga dapat memberikan biaya pelayanan yang lebih murah.

Sejak diluncurkan, biaya transaksi cek saldo dan penarikan uang seluruh bank BUMN di ATM Link tak dikenakan biaya alias gratis.

ATM Link berada di bawah pengelolaan Jalin, perusahaan switching yang berdiri pada November 2016 atas inisiatif bersama Kementerian BUMN, dan himbara yakni BTN, BNI, Bank Mandiri, dan BRI, serta Telkom Indonesia. Saat ini, mayoritas saham Jalin dikuasai oleh Danareksa.