Bukukan kinerja positif, PT Asuransi Allianz Life Indonesia siapkan berbagai strategi untuk menghadapi tantangan 2021. Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen menyatakan, pihaknya akan menggunakan berbagai cara untuk menjaring nasabah baru.
Salah satunya, Allianz Life bakal mengembangkan jaringan distribusi, baik menambah jumlah agen maupun melakukan kolaborasi dengan rekanan baik bank maupun digital. Menurut dia, penting untuk terus memperluas partnership, karena menjadi kesempatan membuka akses asuransi bagi masyarakat Indonesia.
"Melalui berbagai marketing program, kami juga mendapat berbagai pertanyaan melalui website di situs Lifechanger di mana, nasabah bisa mencari agen di platform tersebut," kata Karin dalam paparan kinerja secara daring, Rabu (2/6).
Karin menambahkan, asuransi kesehatan menjadi produk yang banyak dicari sepanjang tahun lalu. Melalui berbagai jalur distribusi, produk asuransi kesehatan masih menjadi produk andalan, disusul unit link. Produk unit link merupakan produk yang mengkombinasikan asuransi permanen (whole life) dengan produk investasi.
Sebagai informasi, Allianz Life berhasil membukukan pendapatan premi bruto (GWP) sebesar Rp 16,9 triliun di 2020, atau tumbuh 27,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih (net income), tercatat naik 16% menjadi Rp 1,3 triliun.
Kinerja positif tersebut didukung transformasi digital yang sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir. Allianz Life melihat, peralihan dan perubahan menjadi peluang untuk terus meningkatkan kualitas produk dan pelayanan bagi nasabah.
Direktur Utama Allianz Life Indonesia Joos Louwerier menyampaikan, tahun 2020 merupakan tahun penuh tantangan. Untuk itu, perusahaan segera melakukan adaptasi dan menerapkan perubahan dalam menyediakan perlindungan dan layanan asuransi.
“Kami memastikan nasabah dan mitra bisnis dapat terus mengakses produk dan layanan kami dari manapun dan kapanpun. Semakin banyak proses telah diubah berbasis digital untuk memberikan customer experience yang unik dan mudah,” kata Joss dalam kesempatan yang sama.
Sementara itu, Allianz Global Insurance Report 2021 menilai pandemi tidak berdampak besar pada industri asuransi. Meskipun, pendapatan premi global berdasarkan GWP turun 2,1% dan asuransi jiwa turun 4,1%. Tren untuk tahun ini dan seterusnya juga belum dapat diprediksi karena pandemi Covid-19.
Pandemi dinilai telah menciptakan peluang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan terhadap berbagai risiko kehidupan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan lini bisnis asuransi kesehatan perorangan yang mencakup produk asuransi kesehatan murni maupun manfaat tambahan (rider) kesehatan yang melengkapi asuransi jiwa unit link. Di 2020, GWP dari lini bisnis ini meningkat 102,1% menjadi Rp 1,1 triliun.
Adapun klaim dan manfaat yang berhasil dibayarkan tahun lalu mencapai Rp 11,2 triliun. Hal tersebut ditunjang tingkat rasio kecukupan modal atau Risk-Based Capital Ratio (RBC) sebesar 472% per Desember 2020. Level tersebut jauh berada di atas ketentuan minimum yang ditentukan regulator yakni 120%.
Selain itu, Allianz Life juga membukukan Weighted New Business Premium (WNBP) 1 sebesar 15%, melampaui rata-rata pasar yang turun -12,2%. Perusahaan juga berhasil menjadi market leader berdasarkan Annualized Premium Equivalent (APE) 2 di 2020 menurut laporan AAJI Kuartal IV-2020.
Pertumbuhan positif berlanjut di kuartal I-2021, dimana Allianz Life membukukan pertumbuhan WNBP sebesar 14%. Itu masih di atas rata-rata pasar yakni 8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Strategi yang tepat, penerapan transformasi digital dan otomatisasi mendukung kualitas performa kami,” kata Cui Cui, Chief Financial Officer Allianz Life Indonesia.
Ke depan, perusahaan optimis dapat terus mempertahankan pertumbuhan double digit atau lebih baik dibandingkan tahun lalu. Termasuk dengan memberikan solusi perlindungan, layanan dan pengalaman berasuransi untuk nasabah dan mitra bisnis. Ditambah lagi, pemulihan ekonomi mulai menunjukkan harapan dan akan berdampak bagi industri asuransi jiwa.