Harga Emas Berpeluang Kembali Naik ke US$ 1.900, Kapan Waktunya?

Arief Kamaludin | Katadata
21/6/2021, 21.35 WIB

Sunarti menambahkan, sebagian analisis menunjukkan, jika suku bunga dinaikkan lebih cepat maka tapering kemungkinan akan dimulai lebih awal. Pengumuman The Fed teranyar tentunya di luar dugaan pelaku pasar, sehingga memicu aksi jual komoditas emas.

Di samping itu, kenaikan suku bunga AS turut membuat investasi emas menjadi tidak menarik, mengingat peran komoditas sebagai aset lindung nilai atau save haven. Apalagi, jika saat suku bunga AS naik, maka opportunity cost dalam berinvestasi emas menjadi meningkat.

Sebelum pengumuman The Fed pekan lalu, harga emas sudah berada di area jenuh beli (overbought). Di saat yang sama dolar AS juga sudah berada di area jenuh jual . “Wajar jika dolar AS saat ini mengalami rebound dan harga emas mengalami koreksi,” ujarnya.

Menurut dia, secara teknikal harga emas masih berpotensi untuk turun dalam waktu dekat, namun peluang rebound tetap ada. Melansir Bloomberg, pada perdagangan malam ini harga emas commodity exchange (Comex) untuk kontrak Agustus 2021 naik 0,5% ke level US$ 1.777,9 per troy ons. Sedangkan untuk emas spot (XAUUSD) naik 0,73% ke level US$ 1.777 per troy ons. Adapun untuk indeks dolar AS spot turun 0,33% ke level 91,92.

Halaman: