Dogecoin: Hal yang Harus Dipahami Sebelum Investasi Dogecoin

Instagram/@cryptoidleminer
Ilustrasi Dogecoin
Penulis: Siti Nur Aeni
5/7/2021, 17.05 WIB

Dogecoin akhir-akhir ini ramai diperbincangkan seiring banyak orang mengenal crypto. Mata uang kripto atau cryptocurrency memang sedang populer di tengah masyarakat. Tidak heran akhirnya bermunculan mata uang kripto.

Menurut data Statista, mata uang kripto pada 2013 terdapat 66 jenis dan meningkat dari waktu ke waktu. Bahkan pada Februari 2021, mata uang kripto yang beredar sudah mencapai 4.501 jenis. Peningkatan yang sangat drastis.

Walaupun jumlah dan ragamnya sangat banyak, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti hanya memberikan izin 229 jenis mata uang kripto di Indonesia. Beberapa jenis mata uang kripto yang populer di Indonesia di antaranya Bitcoin, Ethereum, Tether, Polkadot, Litercoin, dan Dogecoin.

Apa Itu Dogecoin?

Dogecoin adalah salah satu mata uang digital atau cryptocurrency. Mata uang digital ini awal mulanya hanyalah sebuah gurauan. Dituliskan oleh Forebet, Dogecoin ini dibuat oleh insinyur perangkat lunak bernama Billy Marcus dan Jackson Palmer pada 2013 akhir.

Palmer menyatakan bahwa awalnya ia sengaja menggunakan ejaan yang salah dan menggunakan gambar anjing dari jenis Shiba Inu dari Jepang. Pat White, CEO Bitwave menyatakan bahwa mata uang digital Dogecoin ini awalnya hanya dibuat benar-benar untuk mengolok-olok mata uang digital lainnya yaitu Bitcoin.

Komunitas dan penggemar mata uang digital ini meningkatkan pamor mata uang Dogecoin dengan cara beramal. Banyak dari mereka yang mengumpulkan dana dari mata uang kripto ini untuk kepentingan banyak orang. Misalnya saja, uang kripto digunakan untuk membiayai tim bobsleigh Jamaika ke Olimpiade 2014 dan memberikan sponsor kepada pengemudi NASCAR.

Awal 2021, Degocoin memperoleh status kultus karena pada sebuah obrolan WallStreetBets di Reddir, para penggemar mata uang digital ini berjanji untuk mendorong harga kripto agar terus meningkat. Pada awal tahun ini bahkan angkanya mencapai lebih dari lima ribu persen.

Elon Musk merupakan salah satu tokoh terkenal yang menjadi penguat utama. Bos perusahaan otomotif Tesla itu menyebutkan Dogecoin menjadi mata uang crypto favoritnya. Tahun 2021 ini, nilai tertinggi dari mata uang Dogecoin ada pada 16 April yang mencapai angka US$ 0.45 per koin setelah sebelumnya hanya mencapai nilai berkisar US$ 0,16 sampai US$ 0,3 per koin.

Kekurangan dan Kelebihan Mata Uang Dogecoin

Dogecoin juga memiliki kekurangan dan kelebihan sama halnya mata uang digital lainnya. Kekurangan Dogecoin di antaranya mudah berubah. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan nilainya, bisa saja hari ini nilai dari Dogecoin naik drastis namun karena satu dan lain hal esok harinya nilai mata uang digital tersebut turun sangat dalam.

Sementara itu, untuk kelebihan dari mata uang ini adalah jumlah koin yang diproduksi tidak terbatas. Berbeda dengan uang kripto lain yang biasanya ada pembatasan jumlah produksi, namun Dogecoin ini tidak. Sehingga Anda yang ingin memilikinya tidak perlu takut kehabisan.

Cara Kerja Dogecoin

Sebagaimana dengan uang kripto yang lain, mata uang Doge juga bekerja dengan menggunakan teknologi blockchain. Teknologi ini seperti buku besar digital yang didistribusikan ke luruh pengguna untuk mencatat transaksi dengan menggunakan uang kripto ini.

Sistem ini sudah terdesentralisasi sehingga para pemilik uang kripto mendapatkan salinan identik dari buku blockchain. Jaringan ini menggunakan kriptografi untuk menjaga keamanan dalam transaksi. Orang yang menabung menggunakan komputer untuk memecahkan persamaan matematika kompleks pada seluruh transaksi dan mencatatnya pada blockchain.

Sebagai imbalannya, penabung uang tersebut akan mendapatkan crypto yang bisa mereka simpan atau jual di pasar terbuka, misalnya di Dogecoin market jika mereka memegang uang kripto jenis ini.

Dogecoin bisa digunakan untuk transaksi pembayaran maupun pembeliaan. Namun kehadirannya dirasa kurang efektif sebagai penyimpan nilai. Hal tersebut disebabkan jumlah mata uang digital ini yang bisa ditambah tidak ada batasannya. Atau dengan kata lain mata uang kripto yang satu ini sifatnya sangat spekulatif.

Blockchain akan memberikan penghargaan kepada para penambang atas kerja keras mereka dengan membuat jutaan mata uang ini setiap harinya. Hal tersebut jugalah yang membuat hagra Dogecoin menjadi cepat berubah di market.

3 Hal Penting Sebelum Beli Dogecoin

Banyak orang yang mencari tahu tentang mata uang ini, dan tertarik untuk memiliki. Namun sebelum membeli uang kripto ada beberapa hal yang harus anda perhatikan terlebih dahulu, diantaranya;

  • Waspadai hal tersebut hanya gelembung

Tidak ada salahnya Anda “curiga” atau waspada terhadap tren yang tengah naik daun. Harganya yang bisa naik dengan cepat ternyata justru menjadi salah satu yang patut dicurigai. Pastikan Anda yakin jika hal tersebut bukanlah gelembung semata.

Maksudnya gelembung yaitu nilainya bersifat spekulatif. Nilai ini terjadi jika harganya sangat tinggi di market. Hal yang perlu disadari adalah, nilai dari Dogecoin tidak akan selalu naik. Seperti instrumen keuangan lainnya, nilanya bisa turun jika ada sentimen pasar.

Untuk mengantisipasi kerugian, Anda harus mempelajari ilmunya terlebih dahulu. Anda bisa belajar melalui banyak media. Saat ini sudah banyak webinar atau sejenisnya yang menerangkan ilmu tentang mata uang digital ini.

  • Jangan FOMO

FOMO atau Fear of Missing Out alias hanya ikut-ikutan tren adalah hal berikutnya yang harus Anda hindari. Jika ingin membeli Dogecoin, pastikan Anda membeli karena sudah mengetahui ilmunya, bukan karena ikut-ikutan orang lain. Sangat berisiko jika Anda berinvestasi hanya karena mengikuti orang lain, namun tidak mengetahui nilai fundamentalnya.

  • Belum pasti nilai sesungguhnya

Hal berikutnya yang harus Anda sadari adalah bahwa nilai Dogecoin belum pasti yang sesungguhnya. Kenaikannya belum tentu nilai yang sebenarnya atau hanya bersifat spekulatif. Bruce Mizrach seorang profesor ekonomi dari Sekolah Seni dan Sains Rutgers menyatakan bahwa memahami nilai fundamental dari aset digital tidaklah mudah, bisa dikatakan sangat rumit.

Berbeda dengan saham, Anda bisa mengetahui rasioa harga terhadap pendapatan yang akan diperoleh. Namun karena cryptocurrency ini terbilang baru, masih banyak orang yang bingung tentang sistem dalam mata uang digital ini.

Maka dari itu, alangkah baiknya sebagai pemula Anda bisa pelan-pelan ketika ingin berinvestasi di mata uang digital ini sembari mempelajari seluk peluk Dogecoin mulai dari nilai fundamental, cara membeli, untung dan rugi, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan mata uang ini.

Apakah Dogecoin Menguntungkan untuk Investasi?

Pertanyaan apakah inverstasi menggunakan Dogecoin menguntungkan sering dilontarkan. Berbicara terkait investasi, kita akan mengingat tentang tujuan keuangan jangka panjang.  Maka dari itu, sebelum berinvestasi harus memperhitungkan segala sesuatunya terutama nilai fundamental dari instrumen investasi tersebut.

Menurut para analisi, keuntungan dari Dogecoin ini kemungkinan tidak memiliki keberlanjutan dalam jangka waktu yang panjang. Tidak ada batasan pada mata uang digital ini membuatnya kurang menarik untuk jangka panjang. Aliran koin baru yang konstan atau tetap diprediksi hanya akan memberikan penekanan ke bawah saja.

Selain itu, tidak adanya komunitas penambang Dogecoin yang kuat membuat eksistensinya diragukan. Secara sederhana, investasi dengan menggunakan mata uang Degocoin ini sangat berisiko atau masuk dalam kategori high risk.

Forbes menuliskan sebuah himbauan agar anda tidak memasukkan seluruh uang anda miliki ke dalam instrumen investasi ini. Jika memang masih ingin berinvestasi di sini, Anda bisa memulainya dengan nominal terkecil terlebih dahulu. Dan yang tak kalah penting adalah pelajari dengan benar seluruh hal yang berkaitan dengan mata uang digital ini.

Karena jika abai, tidak menutup kemungkinan Anda akan mengalami banyak kerugian. Bahkan Warren Buffett seorang investor profesional selalu mengatakan bahwa mata uang kripto ini merupakan investasi yang buruk. Pada pertemuan tahunan di 2018, dilansir dari Express.co.uk, pendiri dari Berkshire Hathaway menyebutkan bawa mata uang crypto merupakan racun tikus yang berbahaya.

Perlu diaku bahwa cryptocurrency memang masih menimbulkan banyak pro dan kontra. Pihak yang pro dengan uang kripto beranggap bahwa uang kripto ini lebih terhindari dari inflasi, biaya transaksinya yang murah, praktis, dan juga cepat, fleksibel atau tidak memiliki afiliasi dengan bank, serta memiliki keuntungan yang jelas.

Sementara itu, pihakyang kontra berpendapat bahwa cryptocurrency memiliki fluktuasi nilai yang sangat tingii, tidak memiliki aturan yang khusus mengatur tentang pemberhentian perdagangan sementara, dan tidak memiliki aset dasar atau underlying asset, serta tidak memiliki legalitas dari bank sentral.

Meskipun menimbulkan banyak pro dan juga kontra, nyatanya uang kripto sudah cukup populer dikalangan masyarakat. Di Indonesia sendiri pada kuartal II tahun 2019, pemilik uang kripto sudah mencapai angka 10 persen, dan saat ini seiring dengan meningkatnya popularitas dari cryptocurrency sudah pasti nilainya bertambah.

Pada 2019 tersebut, Indonesia sudah menduduki peringkat ke lima dunia sebagai negara yang masyarakatnya memiliki uang digital dalam jumlah banyak. Walaupun demikian, para pemilik uang digital tersebut belum menggunakannya untuk membeli suatu barang atau layanan. Hal tersebut dikarenakan banyak penjual yang enggan menerima uang tersebut seiring ketidakpastian nilainya.

Demikian ulasan tentang Dogecoin yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk membelinya. Pelajari secara lengkap agar anda tidak merugi saat hendak berinvestasi di mata uang digital ini.