Harga Saham Baru BRI Dipatok Rp 3.400, Bagaimana Prospeknya?

Bank BRI KATADATA | Agung Samosir
Bank BRI. KATADATA | Agung Samosir
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
31/8/2021, 20.25 WIB

Rights issue ini dapat diperdagangkan di dalam dan di luar Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam jangka waktu delapan hari kerja mulai 13 September 2021 sampai 22 September 2021. Pelaksanaan penambahan modal yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. Pencatatan saham baru akan dilakukan di BEI pada 13 September 2021.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, hasil rights issue yang menghasilkan terbentuknya holding ultra mikro, merupakan langkah strategis karena adanya integrasi ekosistem usaha. Hal ini dinilai dapat menjadi peluang besar BRI untuk menempuh diversifikasi bisnis.

Penetrasi pasar yang lebih besar, menciptakan ekosistem penyaluran kredit yang lebih kuat hingga pertumbuhan kinerja lebih baik. Reza menilai harga saham BRI bisa saja berada di harga Rp 5.000 sampai Rp 6.000 per saham ke depannya karena terbentuknya holding ini.

"Menurut saya bisa dimungkinkan (harga menembus Rp 5.000 sampai Rp 6.000) sepanjang realisasi kinerja pertumbuhan riil terlihat di mata pelaku pasar," kata Reza kepada awak media, Selasa (31/8).

Pengamat pasar modal yang juga pendiri Indonesia Superstocks Community Edhi Pranasidhi menilai, rights issue BRI akan lebih diminati investor kendati di pasar modal nasional marak aksi korporasi yang sama. Edhi pun menilai, rights issue BRI dengan harga pelaksanaan lebih murah akan lebih menarik minat investor, terlebih lagi karena tujuan penggunaan dana untuk membantu pemberdayaan usaha ultra mikro.

“Karena investor BBRI kebanyakan institusi, maka right-nya menarik buat dibeli. Rights issue dengan harga lebih murah dari harga induk di pasar biasanya dipandang menarik,” kata Edhi.

Beberapa rights issue lain ditujukan untuk membayar atau mencicil utang, selain untuk struktur permodalan. Namun, BRI akan menggunakan dana untuk membiayai UMKM yang unbankable atau tidak memiliki akses ke perbankan melalui holding ini.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin