Ekonomi Makin Menggeliat, Bank BUMN Salurkan Kredit Rp 2.888 Triliun

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Ilustrasi. Pembangunan gedung bertingkat berlangsung di Jakarta, Minggu (12/9/2021).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
11/11/2021, 18.14 WIB

"Penyaluran kredit diproyeksikan tumbuh terbatas dalam beberapa bulan ke depan sejalan dengan aktivitas ekonomi yang mulai pulih," demikian paparan LPS dalam laporan bulanan indikator likuiditas yang dikutip Kamis (11/11).

Pemulihan fungsi intermediasi perbankan ini diperkirakan terjadi secara gradual. Pertumbuhannya akan dipengaruhi laju pemulihan ekonomi dan keyakinan korporasi untuk melakukan investasi.

Di sisi lain, LPS menilai perbankan masih perlu mengantisipasi risiko kredit meskipun relaksasi kredit masih diperpanjang sampai Maret 2023. Per September 2021, rasio kredit seret alias non-performing loan (NPL) di level 3,22 %, membaik dibandingkan NPL per Agustus 2021 yang ada di level 3,35 %.

NPL Himbara hingga Triwulan III-2021
Bank30-Sep-2130-Sep-20
BRI3,28%3,1%
Mandiri2,96%3,33%
BNI 3,8%3,6%
BTN3,94%4,56%
Sumber: Laporan Keuangan yang Diolah Katadata.co.id

Tingkat kualitas kredit Bank Mandiri dan BTN, misalnya, membaik. NPL Bank Mandiri per September 2021 di level 2,96 % atau turun dari NPL pada September 2020 di level 3,33 %. Sedangkan BTN kini NPL di level 3,94 % atau turun dari 4,56%.

Namun Katadata.co.id juga mencatat NPL BRI dan BNI memburuk per September tahun ini. BRI ada di level 3,28 %, lebih tinggi dibandingkan September 2020 di level 3,1 %. Lalu, NPL BNI dalam sembilan bulan tahun ini di level 3,8 %, memburuk dari periode sama tahun lalu di level 3,6 %.

Sementara untuk pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK, dalam pandangan LPS, akan cenderung melambat ke single digit. Hal ini sejalan dengan perilaku deposan individual dan deposan korporasi yang cenderung mulai melakukan konsumsi dan investasi.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin