Dengan bantuan teknologi di bank digital, biaya operasional BNI bisa murah dan efisien. Karena itu, suku bunga kredit bisa ditekan oleh BNI, tidak seperti suku bunga yang ditetapkan oleh pinjaman online.

"Sehingga akan membantu UKM yang punya potensi untuk tumbuh. Karena mesin pertumbuhan masa depan masih diharapkan dari segmen UKM," kata Royke.

Selain itu, dengan bank digital yang menjamah lebih banyak UKM, inklusi keuangan menjadi cepat tumbuh. Masyarakat yang terlayani oleh perbankan pun akan terus bertumbuh.

Inisiatif digital BNI bukan hanya mengakuisisi bank untuk dijadikan bank digital semata. Secara organik, BNI terus mendigitalisasi proses bisnis bank konvensionalnya melalui mobile banking untuk nasabah ritel dan BNI Direct untuk nasabah wholesale.

BNI juga terus mengembangkan aplikasi pemrograman antarmuka alias application programming interface (API). Hal ini dilakukan agar bisa berkolaborasi dengan banyak ekosistem digital.

Pada periode Januari-September 2021, perusahaan berkode saham BBNI membukukan laba bersih konsolidasi Rp 7,45 triliun. Capian tersebut melonjak 79,3% dibanding tahun sebelumnya yang hanya 4,31 triliun. Berikut grafik Databoks:

Halaman: