Bos Perbanas Ungkap Peluang dan Strategi Bank Bersaing dengan Fintech
Pandemi Covid-19 mempercepat adaptasi teknologi, termasuk di sektor keuangan. Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo menekankan adopsi perkembangan teknologi digital menjadi kunci bagi perbankan untuk bertahan di tengah persaingan dengan perusahaan teknologi keuangan (fintech).
“Bank akan menjadi a key player selama mereka pindah ke hybrid bank model dan open ecosystem,” katanya dalam acara G20 terkait Digital Payment Innovation of Banking di Jakarta, Senin (14/2).
Ia menjelaskan, adopsi teknologi digital mulai masif sejak 2015, tetapi kecepatannya semakin meningkat selama dua tahun pandemi. Hal ini memberikan tantangan bagi perbankan untuk tetap menjadi pemain utama dalam industri keuangan.
Kartika mencontohkan, pada lima tahun lalu, masyarakat hanya memiliki tiga cara pembayaran, yakni transfer langsung, kartu debit, atau kartu kredit. Namun saat ini, terdapat pilihan sistem pembayaran digital yang lebih mudah dan cepat.
Oleh karena itu, menurut dia, perbankan harus meninggalkan bisnis lama dan mengadopsi teknologi secara maksimal.
“Pelanggan sekarang sebenarnya yang paling diuntungkan dari perubahan karena memiliki banyak cara pembayaran yang berbeda,” jelasnya.
Perbankan, menurut Kartika, harus mampu menciptakan inovasi produk baru dalam sistem pembayaran yang telah menerapkan open ecosystem agar dapat tetap bersaing. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat aplikasi mobile banking atau superapss yang terintegrasi dengan berbagai layanan.
Kartika mengakui tak mudah untuk mendigitalisasi perbankan. Perbankan tak hanya harus berinvestasi pada pengembangan teknologi, tetapi juga orgaisasi agar lebih gesit untuk bersaing dengan fintech.
Selain itu, menurut dia, perbankan juga perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama e-commerce dengan tetap menjaga keamanan dan keandalan.
Bank Indonesia mencatat transaksi digital banking pada 2021 melonjak 45,64% dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp 39.841,4 triliun. Transaksi digital diperkirakan tumbuh 24,83% menjadi Rp 49.733,8 triliun pada tahun depan.
Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.