Membina Perempuan Prasejahtera dan Lansia dengan PNM Mekaar

Katadata
Menteri BUMN Erick Thohir di sela-sela pertemuan perempuan PNM Mekaar di Majalengka belum lama ini
12/6/2022, 20.45 WIB

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) secara aktif menyalurkan pinjaman lunak kepada para perempuan di berbagai daerah di Indonesia.

Melalui Program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar), para perempuan prasejahtera didorong untuk membantu meningkatkan perekonomian keluarga.

Dari sanalah, keluarga-keluarga prasejahtera dapat “naik kelas” menjadi keluarga yang sejahtera secara ekonomi.

Sebab, peran perempuan sangat besar dalam membantu menopang perekonomian. Tidak hanya perekonomian keluarga, tapi juga negara.

“Sudah dibuktikan data-data. Kita akan menjadi negara maju bilamana kekuatan perempuan-perempuan terus mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat berbincang dengan para karyawan PNM Mekaar, sebagaimana yang ia unggah dalam akun Istagram @erickthohir pada Rabu (1/6/2022).

Hingga tahun lalu, PNM Mekaar telah mencairkan pinjaman senilai Rp46,72 triliun dengan angka kredit macet atau non performing loan (NPL) sangat rendah, yakni 0,09 persen.

Pada periode yang sama, PNM Mekaar telah mampu menjangkau 12,7 juta nasabah. Rata-rata setiap nasabah dapat menciptakan minimal satu lapangan kerja baru untuk satu orang.

Pembiayaan yang disalurkan PNM Mekaar berkisar antara Rp2-5 juta. Mayoritas nasabah PNM Mekaar bergerak di sektor usaha perdagangan. Jumlahnya sekitar 70 persen dari total nasabah PNM Mekaar.

Kemudian disusul sektor pertanian (17 persen), perkebunan (4 persen), industri rumah tangga (3 persen), peternakan (2 persen), serta sektor-sektor usaha lainnya.

Usaha yang dijalankan oleh nasabah biasanya dijalankan secara berkelompok. Per kelompok rata-rata berisi antara 10-30 orang. Tiap pekannya, seluruh anggota kelompok mengadakan pertemuan khusus.

Pertemuan itu diadakan untuk memastikan kelancaran dan keberlanjutan usaha yang dijalankan. Jika usaha yang dijalankan telah berhasil, maka para anggota kelompok dapat mengikuti program lanjutan bernama Mekaar Naik Kelas.

Dilansir dari Antara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi konsep pinjaman lunak yang diberikan PNM Mekaar. Menurut dia, konsep pemberdayaan keluarga prasejahtera ini tak kalah apik dibanding dengan yang diterapkan oleh Grameen Bank di Bangladesh.

Jokowi mengungkapkan, pinjaman tanpa agunan yang ditanggung secara berkelompok ini sangat meringankan nasabah.

Gandeng-renteng. Kalau satu (orang) tidak bisa mengangsur, siapa yang membantu?” ujar Jokowi saat Kongres Ekonomi Umat ke-2 Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jumat (10/12/2021).

Tak hanya meminjam. Para nasabah juga mendapatkan edukasi untuk disiplin menabung. Artinya, nasabah tidak hanya diarahkan untuk menjalankan usaha produktif bersama kelompok, tapi juga mendapatkan ilmu mengenai perencanaan keuangan.

Jokowi mengatakan, dorongan terhadap keluarga prasejahtera dalam Program PNM Mekaar telah turut menguatkan perekonomian nasional.

“Topangan ekonomi informal kita ini memang sangat-sangat besar sekali,” ujarnya. Ia bahkan menargetkan nasabah PNM Mekaar pada 2024 melonjak hingga menjadi 20 juta orang.

Berdayakan Lansia
PNM Mekaar tidak hanya memfasiltasi perempuan prasejahera. Warga lanjut usia (lansia) pun juga dapat memanfaatkan program ini.

Lewat PNM Mekaar, meski bukan termasuk dalam penduduk usia produktif (15-64 tahun), lansia tetap bisa berdaya secara ekonomi, serta mewujudkan keinginannya untuk menjalankan usaha.

Menteri BUMN Erick Thohir pun mendorong agar para lansia mengakses pinjaman lunak dari PNM Mekaar untuk berwiraswasta.

“Program Mekaar hadir sebagai jawaban agar para lansia dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan juga keluarga,” kata Erick dalam keterangannya.

Ia yakin, lansia juga merupakan golongan yang ikut andil dalam perekonomian bangsa. Untuk itu, ia menganjurkan agar para lansia tidak ragu melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya produktif.

“Tidak ada hal yang lebih baik bagi mereka selain menikmati masa tua dengan tenang dan sejahtera,” ujar eks Presiden Inter Milan itu.

(Tim Riset Katadata)