Ekonomi Sri Lanka Bangkrut, Ini Pengaruhnya ke Dunia

ANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte/AWW/dj
Ilustrasi. Sri Lanka tengah menghadapi krisis pangan dan energi.
Penulis: Agustiyanti
25/6/2022, 14.16 WIB

Mengutip Reuters, Sri Lanka saat ini berencana memanggil Cina, India, dan Jepang untuk menghadiri konferensi donor demi menggalang lebih banyak bantuan asing dan mengajukan anggaran sementara pada Agustus. Negara ini juga tengah melakukan negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

"Anggaran sementara yang akan diajukan pemerintah pada Agustus, berusaha untuk menempatkan keuangan negara  pada jalur yang lebih berkelanjutan dan meningkatkan dana untuk orang miskin yang paling terpukul," ujar Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan kepada parlemen.

Ia mengatakan anggaran sementara ini disusun sejalan dengan program IMF dan upaya untuk mencapai keberlanjutan utang, serta meletakkan dasar bagi Sri Lanka untuk kembali ke stabilitas ekonomi.

Pada akhir Mei, Wickremesinghe mengatakan kepada Reuters, akan mengajukan anggaran sementara dalam waktu enam minggu, yang memotong pengeluaran pemerintah "hingga ke tulang". 

Kelangkaan kebutuhan dasar dan inflasi yang melonjak telah menimbulkan keresahan publik, mendorong pemerintah Wickremesinghe untuk melipatgandakan upaya mendatangkan bantuan dari lembaga seperti IMF dan negara-negara sahabat.

"Kami membutuhkan dukungan dari India, Jepang, dan China yang telah menjadi sekutu bersejarah. Kami berencana untuk mengadakan konferensi donor dengan melibatkan negara-negara ini untuk menemukan solusi bagi krisis Sri Lanka," kata Wickremesinghe.

Halaman: