BI Ramal Transaksi Digital Banking Tembus Rp 51.000 T pada Tahun Ini

ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.
Ilustrasi. BI mencatat transaksi ekonomi digital akan meningkat tahun ini. Nilai transaksi e-commerce diperkirakan naik hingga 31% mencapai Rp 536 triliun.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
11/7/2022, 11.40 WIB

"Dukungan BI pada Mei 2019 atau 10 bulan sebelum Covid-19, kami meluncurkan blue print digitalisasi sistem pembayaran indonesia yang dalam lima tahun mendigitalkan sistem pembayaran, karena tidak ada transaksi ekonomi dan keuangan yang tidak melalui sistem pembayaran," kata Perry.

Melalui skema pengembangan digitalisasi dalam lima tahun tersebut BI juga mendorong akselerasi penggunaan QR Indonesia Standar (QRIS). Hingga saat ini, jumlah pengguna QRIS sudah mencapai 18,7 juta merchant, 89% diantaranya merupakan Usaha Mikro, kecil dan Menengah (UMKM). Ia menargetkan pada tahun ini jumlahnya melesat ke 30 juta pengguna dan diharap pada tahun 2025, seluruh UMKM atau 65 juta merchant sudah pakai QRIS.

Di samping mengandalkan QRIS, BI juga meluncurkan BI-Fast pada akhir tahun lalu. Layanan baru ini melengkapi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) sebagai sistem pembayaran ritel. Layanan BI-Fast lebih unggul karena beroperasi 24 jam penuh dan transfer dana bisa dilakukan lebih cepat.

"Semoga tahun ini, kita akan mulai kerja sama bersama-sama sepakat ASEAN-5 untuk cross border payment, QRIS maupun fast payment demikian juga dengan menggunakan local currency settlement (LCS)," kata Perry.

 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said