Harga Emas Anjlok 1% usai The Fed Naikkan Suku Bunga

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Karyawan menunjukan emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (18/1/2021).
22/9/2022, 11.46 WIB

Harga emas di pasar spor anjlok 1% pada hari Kamis (22/9) waktu setempat, setelah dolar Amerika Serikat (AS) naik tajam dipicu kebijakan bank sentral AS Federal Reserve meningkatkan kembali suku bunga sebesar 75 basis poin (Bps).

"Emas spot turun 1% menjadi US$ 1.656,97 per ons. Emas berjangka AS turun 0,5% menjadi US$1,667,30," demikian dikutip dari Reuters, Kamis (22/9). 

The Fed juga memperkirakan suku bunga dipertahankan tinggi di level 4,6% pada tahun depan. Ini mengindikasikan bahwa setelah periode kenaikan beberapa bulan terakhir, bank sentral AS belum akan memangkas suku bunga tahun depan.

Selain suku bunga The Fed yang naik, sentimen harga emas dipengaruhi oleh perang Rusia dengan Ukraina. Baru-baru ini, Vladimir Putin justru memobilisasi sebanyak 300.000 pasukan tambahan untuk menghancurkan Ukraina.

Dikutip dari NBC News, Rabu (21/9), Putin menerjunkan lebih banyak pasukannya setelah melakukan invasi penuh sejak Februari lalu. Dalam pidato nasional, yang jarang terjadi, Putin mendukung rencana negaranya untuk mencaplok wilayah yang diduduki di Ukraina selatan dan timur.

Di sisi lain, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tidak menunjukkan pergerakan pada perdagangan Kamis (22/9) hari ini. Mengutip situs Logam Mulia, harga emas Antam berada di level Rp 937.000 per gram. 

Berikut harga emas Antam pada perdagangan Kamis (22/9):

1 gram : Rp 937.000

3 gram : Rp 2.696.000

5 gram : Rp 4.460.000

10 gram : Rp 8.865.000

25 gram : Rp 22.037.000

50 gram : Rp 43.995.000

100 gram : Rp 87.912.000

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail