BNI Jelaskan Kasus Gagal Buka Rekening karena Terdaftar di 21 Pinjol
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengonfirmasi video yang viral di media sosial terkait calon nasabah yang tak bisa membuka rekening BNI karena telah terdaftar pada 21 rekning pinjaman online.
Sekretaris Perusahaan BNI Oki Rushartomo menyatakan, perusahaan telah melakukan pemeriksaan data nasabah terkait dugaan terjadi penyalahgunaan data untuk pembuatan 21 rekening pinjaman di BNI.
Dari hasil pemeriksaan data nasabah, lanjutnya, Oki mengatakan, dalam kasus ini tidak terjadi penyalahgunaan data diri untuk membuka rekening BNI. Menurut dia, calon nasabah tersebut mengalami kehilangan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan berujung pada pembukaan rekening pinjaman.
"Rekening pinjaman yang saat ini tercatat merupakan rekening nasabah pada saat pembuatan akun Paylater di sebuah platform digital," ujar Oki kepada Katadata.co.id, Rabu (28/9).
Oki menegaskan, BNI telah memberikan solusi pembukaan rekening dan penjelasan atas permasalahan nasabah tersebut. Menurut dia, nasabah telah menerima penjelasan BNI.
Sebelumnya, seorang calon nasabah bernama Devina membagikan pengalamannya di sosial media TikTok. Dia mengaku telah berupaya membuka rekening tabungan BNI. Namun tak berhasil karena identitasnya dianggap telah terdaftar sebagai nasabah.
"Mau nangis ga sih? gue hari ini baru mau bikin rekening BNI gue download aplikasinya, trus pas mau daftar ada tulisan gue udah terdaftar. Gue telpon dong ke cs, pas udah telpon dia bilang 'ibu udah buka rekening sebanyak 21 rekening pinjaman'," demikian tertulis dalam akun TikToknya.
Sebelumnya, BNI mengaku terus memperkuat kualitas layanan demi memperkuat kenyamanan transaksi nasabah, salah satunya dengan menghadirkan berbagai fitur inovatif dalam mobile banking berdasarkan kebutuhan nasabah mengikuti perkembangan teknologi dan bisnis.
Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati mengatakan, perseroan melakukan penyempurnaan dan inovasi guna memberikan nilai tambah untuk layanan yang diberikan melalui BNI Mobile Banking berupa perbaikan berkesinambungan atas pengalaman pengguna yang sangat penting bagi kenyamanan nasabah.
“Kami harap fitur tambahan ini semakin memudahkan nasabah untuk dapat memenuhi semua kebutuhan layanan perbankan, baik untuk transaksi maupun investasi. Tentunya langkah yang kami lakukan ini juga sesuai dengan semangat BNI untuk menjadi lembaga keuangan yang terunggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan,” kata Adi seperti dikutip Antara, beberapa waktu lalu.
Adi mengatakan pihaknya juga terus mendorong pertumbuhan akuisisi pengguna dan aktivasi transaksi melalui berbagai program dan promosi, baik dari sisi BNI maupun kerja sama dengan mitra seperti e-wallet, BI FAST, pembayaran tagihan kebutuhan harian seperti listrik PLN, hingga pengisian pulsa telekomunikasi.