Simpanan Jumbo di Bank Meningkat, Nyaris Tembus Rp 4.000 Triliun

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Seorang karyawan menghitung uang nasabah di Kantor Cabang BNI Jakarta Pusat, Jumat (27/5/2022).
30/9/2022, 09.19 WIB

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat total nilai simpanan di bank meningkat 0,6% secara bulanan menjadi Rp 7.675 triliun pada akhir Agustus. Kenaikan paling besar pada simpanan 'jumbo' bernilai di atas Rp 5 miliar yang kini nyaris menyentuh Rp 4.000 triliun.

LPS membagi simpanan di perbankan ke dalam tujuh tiering nominal, yang terbesar bernilai di atas Rp 5 miliar. Simpanan jumbo itu pada akhir bulan lalu mencapai Rp 3.975 triliun atau 51,8% dari total simpanan yang ada di bank saat ini.

"Kenaikan nominal simpanan terbesar terdapat pada tiering simpanan di atas Rp 5 miliar sebesar 1,4% secara bulanan, sedangkan penurunan pertumbuhan nominal simpanan terdalam terdapat pada tiering Rp 100 juta ke bawah, negatif 0,9%," dikutip dari laporan terbaru LPS, Jumat (30/9).

Simpanan bernilai Rp 500 juta ke bawah turun dalam basis bulanan antara 0,2%-0,9%,  simpanan di atas Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar juga turun tipis 0,1%. Sebaliknya, simpanan di atas Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar, serta di atas Rp 2 miliar kompak naik.

Berdasarkan jenis simpanan,  nominal terbesar terdapat pada simpanan deposito yang mencakup 36,8% total simpanan. Kenaikan terbesar terdapat pada jenis simpanan Deposito On Call sebesar 26,5% secara bulanan. Sedangkan penurunan pertumbuhan nominal simpanan terdalam terdapat pada jenis simpanan Sertifikat Deposito sebesar negatif 2,2%.

Mayoritas dari simpanan perbankan disimpan di kelompok bank modal inti (KBMI) 4 yang mencakup separuh dari total simpanan bank saat ini. Sisa seperempatnya parkir di KBMI 3 serta distribusi di KBMI sebesar 11,4% dari total simpanan dan 13% di KBMI 1. Semua kelompok bank mencatat kenaikan nominal simpanan secara bulanan, dengan tertinggi pada KBMI 2 sebesar 0,9% secara bulanan.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said