Pemerintah dan regulator industri jasa keuangan kompak memprediksi bahwa resesi ekonomi global akan mulai terjadi pada 2023. Lalu, bagaimana tips mengatur investasi di tengah potensi resesi?
Beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan resesi ekonomi global akan mulai berlangsung tahun depan. Menurut dia, potensi resesi muncul dipicu kebijakan kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral di beberapa negara, guna menurunkan inflasi.
Senada, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar juga mengatakan resesi ekonomi global hampir pasti terjadi pada tahun depan, bahkan bisa lebih dini.
Mengamati kondisi tersebut, Analis Finansial Ajaib Sekuritas, Yazid Muamar, menyarankan para investor untuk mempersiapkan kondisi keuangan seoptimal mungkin, guna meminimalisir dampak dari potensi resesi ekonomi tersebut.
Berikut tips mengatur investasi agar siap menghadapi potensi resesi ekonomi global :
- Disiplin Perencanaan Keuangan
Anda disarankan membuat perencanaan keuangan, dengan rumus 10-20-30-40. Pastikan 20% dari dana investasi dialokasikan untuk dana darurat pada instrumen yang sangat likuid dan disiplin mempersiapkannya. Semakin besar proporsinya, maka Anda akan semakin siap dalam memenuhi kebutuhan di tengah kondisi resesi ekonomi.
- Kurangi Pos Pengeluaran Tak Penting
Mulailah untuk mengurangi dan tidak menambah beban-beban pengeluaran seperti utang. Jika memungkinkan, maka segera lunasi. Kika dirasa masih sangat berat, maka segera negosiasikan ke lembaga jasa keuangan untuk mengajukan restrukturisasi utang.
- Atur Kembali Portofolio Investasi
Anda perlu mengatur kembali portofolio investasi. Jika kondisi pasar global sudah mulai menurun, maka segeralah atur ulang portofolio investasi kedalam bentuk yang lebih aman, seperti saham dengan fundamental yang kuat dan reksa dana pasar uang.
- Tidak Panik
Hiduplah dengan sewajarnya dan tidak perlu panik. Tetap lakukan konsumsi seperti biasa, karena hal tersebut bisa membantu ekonomi nasional tetap tumbuh.
- Cermat Lihat Peluang
Cermati perkembangan kondisi ekonomi terbaru dan mulailah memanfaatkan peluang di sekitar yang dapat bernilai ekonomi. Seperti kata kata ilmuwan Albert Einstein “Di tengah setiap krisis, terdapat peluang yang sangat besar."
Selain itu, para investor harus mengetahui instrumen apa saja yang aman dalam berinvestasi pada masa resesi ini. Berikut adalah instrumen investasi yang dapat membantu meminimalisir dampak resesi ekonomi:
1. Saham
Investasi saham bisa menjadi tetap menarik meski keadaan resesi jika pemilihan saham dilakukan secara tepat. Sebaiknya, pilihlah emiten dengan fundamental yang kuat. Perhatikan laporan keuangannya, terutama pos laba rugi dan kewajiban jangka panjang perusahaan.
Lalu pilihlah sektor yang tidak terkena dampak langsung Covid-19. Seperti saham-saham tahan banting yaitu, emiten mie instan, telekomunikasi, dan sebagainya.
2. Reksa Dana
Reksa Dana menawarkan berbagai instrumen investasi dari yang berisiko rendah hingga tinggi, dan dari instrumen yang cocok untuk jangka menengah hingga jangka panjang.
Beberapa instrumen investasi reksa dana antara lain: Reksa dana pasar uang memiliki risiko minim dan cocok untuk investasi di bawah 1 tahun. Reksa dana pendapatan tetap atau obligasi yang cocok untuk investasi 1-3 tahun.
Selanjutnya, Reksa dana campuran cocok diinvestasikan untuk 3-5 tahun dan memiliki risiko sedang. Terakhir, Reksa dana saham yang sesuai untuk investasi jangka panjang atau di atas lima tahun jika ingin mengambil risiko lebih.