Pengendali Siap Serap Seluruh Jatah Rights Issue Bank Victoria

Bank Victoria
PT Bank Victoria International Tbk (BVIC)
Penulis: Lavinda
24/10/2022, 06.20 WIB

PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) segera menerbitkan maksimal 4,95 miliar saham baru dalam aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Jumlah itu setara 27,54% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.

Menurut prospektus ringkas, saham baru akan diterbitkan dengan nominal Rp 100 per saham, dan kisaran harga pelaksanaan Rp 130 - Rp 155 per saham. Dengan demikian, Jumlah dana yang akan diterima Bank Victoria Rp 644,2 miliar - Rp 768,09 miliar.

Berdasarkan surat pernyataan pada 21 Oktober 2022, Victoria Investama Tbk (VICO), selaku pemegang saham utama sekaligus pengendali, akan melaksanakan seluruh atau sebagian haknya yang maksimal 2,05 miliar saham baru. 

"Sehubungan dengan hal tersebut, Victoria Investama telah menyetorkan pada rekening khusus perusahaan sebesar Rp 220,29 miliar," demikian tertulis dalam prospektus perusahaan, dikutip Senin (24/10).

Komposisi pemegang saham per 30 September 2022 antara lain, Victoria Investama memiliki 41,51% atau 5,42 miliar saham Bank Victoria. Kemudian, Suzanna Tanojo menggenggam 13,29% saham, State Street Bank-DEG-Deutsche Inv Und EG MBH memiliki 5,98% saham, PT Nata Patindo 3,03% saham, dan publik 36,18% saham perusahaan.

Sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham lain akan dialokasikan kepada pemegang saham yang melakukan pemesanan saham tambahan. Jika masih ada sisa saham batu, maka saham tidak akan dikeluarkan dari portepel. Artinya, tidak terdapat pembeli siaga dalam right issue VII ini.

"Jika pemegang saham tidak melaksanakan haknya, maka akan terkena dilusi kepemilikan maksimum 27.54%," ujar manajemen Bank Victoria.

Adapun, right issue diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dilaksanakan selama 5 hari kerja, mulai 19 - 23 Desember 2022.

Manajemen Bank Victoria menyebutkan, dana hasil penerbitan saham baru akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pemenuhan modal inti minimum perusahaan, entitas anak, dan entitas asosiasi perusahaan.

Selain itu, dana juga akan digunakan untuk modal kerja melalui pengembangan usaha dalam bentuk ekspansi kredit serta pengembangan digital perusahaan.

Tak hanya saham baru, perusahaan juga akan menerbitkan maksimal 4,54 miliar waran seri VII atau 34,83% dari modal ditempatkan dan disetor penuh saat pernyataan pendaftaran right issue. Waran seri VII diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang right issue yang melaksanakan haknya.

Waran ini merupakan efek yang memberikan pemegangnya hak untuk membeli saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp 100 per saham, dengan kisaran harga pelaksanaan Rp 100 - Rp 150. Dengan demikian, seluruhnya bernilai Rp 454,24 miliar - Rp 681,37 miliar.

Masa berlaku pelaksanaan Waran Seri VII yakni, mulai 19 Juni 2023 - 18 Desember 2025.