Bos Bank Mandiri Beberkan Tantangan Perbankan Hadapi Resesi Global

Bank Mandiri
Bank Mandiri
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda
26/10/2022, 20.26 WIB

Memasuki akhir tahun, ancaman resesi ekonomi global semakin nyata. Dampak resesi diperkirakan turut dirasakan berbagai sektor bisnis, tak terkecuali industri perbankan. 

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Darmawan mengatakan, perbankan akan menghadapi beberapa tantangan ketika resesi ekonomi terjadi di masa mendatang, seperti risiko memburuknya kinerja perusahaan perbankan global.

"Kami melihat beberapa tantangan perbankan ke depan seperti, risiko spillover (meluap) dampak memburuknya kinerja industri perbankan domestik yang mungkin akan memberi dampak terhadap exposure pinjaman dan beberapa transaksi yang mungkin tidak setinggi tahun ini," kata Darmawan dalam konferensi pers, Rabu (26/10).

Selanjutnya, risiko lain yang akan dihadapi perbankan ialah pengetatan likuditas. tren suku bunga rendah yang selama ini dinikmati sejak masa Pandemi Covid-19 bergeser menjadi tren suku bunga tinggi karena kenaikan inflasi.

Darmawan memperkirakan, tren kenaikan suku bunga akan merata di seluruh dunia. Bukan hanya dari suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) bank sentral AS, Federal Reserve, tetapi juga bank sentral di berbagai negara lain. 

"Tidak hanya di Fed Fund Rate tapi juga sudah diikuti oleh Bank Indonesia, sehingga kita akan melihat likuiditas pasar pasti akan terpengaruh lebih menurun," kata Darmawan.

Dengan adanya potensi pengetatan likuiditas, lanjutnya, akan ada normalisasi kebijakan moneter dan fiskal di industri keuangan domestik di masa mendatang.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid