Belanja di ASEAN, India, Arab Kelak Tak Perlu Tukar Uang, Cukup QRIS
Bank Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk memperluas kerja sama pembayaran lintas negara hingga negara di luar ASEAN. Indonesia saat ini sudah menjalankan kerja sama pembayaran lintas batas dengan Thailand melalui kode QR, fast payment, dan transaksi mata uang lokal (LCT).
"Kami akan memperluas kerja sama sistem pembayaran dari saat ini dengan ASEAN-5, kemudian ke seluruh negara ASEAN sejalan dengan ASEAN Payment Connectivity," kata Gubernur BI Perry Wariyo dalam Pertemuan tahunan Bi (PTBI) 2022, Rabu (30/11).
Indonesia saat ini sudah bekerja sama dengan empat negara ASEAN lainnya yang tergabung dalam ASEAN-5 untuk menghubungkan sistem pembayarannya. Indonesia resmi implementasi pembayaran lintas batas dengan Thailand pada tahun ini. Dengan demikian, turis asal Indonesia yang berlibur ke Thailand bisa berbelanja hanya memindai kode QR atau mengirimkan uang melalui layanan BI-Fast. Kerja sama ini pun dilakukan dengan skema transaksi mata uang lokal, sehingga tidak memerlukan konversi ke dolar AS lagi.
Perry dalam sebuah webinar awal bulan lalu juga sempat memamerkan manfaat dari kerja sama pembayaran lintas batas berbasis kode QR dan fast payment ini. Turisyang ingin berburu kuliner durian montong di Thailand bahkan tidak perlu lagi repot-repot menukarkan uang tunai ke fasilitas penukaran uang. Alasannya, belanja di Thailand sudah bisa bayar lewat kode QR layaknya berbelanja di Indonesia dengan QRIS.
Selain Thailand, merujuk pada buku PTBI 2022, Indonesia saat ini juga sedang tahap implementasi interoperabilitas dengan Malaysia. Dengan Singapura sedang tahap uji coba, serta dengan Filipina sudah memasuki tahap persiapan. Setelah itu, kerja sama akan diperluas ke semua negara ASEAN lainnya.
Namun, Perry menyebut pihaknya tidak hanya akan berhenti di kawasan saja. BI akan menjajaki kerja sama serupa dengan India dan Arab Saudi.
Presiden Jokowi sebelumnya memamerkan bahwa capaian kerja sama QRIS linta negara tersebut menunjukkan bahwa Indonesia "tidak ketinggalan amat". Namun ia juga meminta BI untuk melanjutkan perluasan koneksi QRIS antarnegara. Hal ini untuk mempermudah UMKM maupun pelaku pariwisata lokal untuk bertransaksi dengan penduduk mancanegara.
Jokowi juga berharap, QRIS dapat menjadi platform aplikasi yang digunakan oleh banyak orang. "Jadi kita tidak hanya menjadi pasar," katanya dalam sebuah acara pada akhir Agustus lalu.