Deretan Konglomerat Gaet Perusahaan Teknologi di Bisnis Bank Digital

Katadata
Ilustrasi bank digital
Penulis: Syahrizal Sidik
11/2/2023, 15.28 WIB

CT Corp mempunyai ekosistem yang besar mulai dari jaringan ritel Transmart sebagai hypermarket terbesar di Indonesia. Perseroan juga mempunyai jaringan bisnis makanan dan minuman dan bisnis digital media, hingga theme park. Selain Salim, CT Corp juga menggandeng perusahaan yang mempunyai ekosistem digital seperti Bukalapak, Grab, Traveloka, hingga Carro.

 2.Blu by BCA

Mulai dikenalkan kepada publik pada 2 Juli 2021 lalu, anak usaha dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ini menyasar segmen kalangan milenial. Sebelum berganti nama menjadi Blu, awalnya merupakan Bank Royal yang diakuisisi BCA senilai Rp 988 miliar.

Di awal pendiriannya, perusahaan menggandeng perusahaan e-commerce Blibli sebagai partner ekslusif dalam merealisasikan platform berbasis ekosistem digital ini. Integrasi antara blu dan Blibli memungkinkan nasabahnya dapat membuka akun rekening bank digital hingga melakukan transaksi pembayaran e-commerce

Pelanggan Blibli juga bisa melakukan transaksi secara praktis di aplikasi dengan menggunakan akun digital blu melalui fitur in-app payment ataupun QRIS yang dapat digunakan di luar ekosistem Blibli.

3.Bank Jago 

Bank Jago sebelumnya memiliki nama Bank Artos. Sahammnya kemudian diakuisisi oleh banker senior Jerry Ng dan bersalin nama menjadi Bank Jago. Setelahnya, perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa juga turut membeli saham Bank Jago. Saat ini, GOTO memiliki 21,40% atas saham Bank Jago.

4. SeaBank

Bank ini awalnya bernama PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) kemudian berganti menjadi PT Bank Seabank Indonesia atau Seabank pada 10 Februari 2021 setelah diakuisisi. Saham Seabank dikuasai oleh Sea Grup, bank yang sahamnya dimiliki oleh perusahaan induk Shopee. Sea Group mengambilalih saham Bank BKE dari perusahaan milik pengusaha nasional, Setiawan Ichlas yakni Danadipa.

5. Bank Neo Commerce

Bank Neo Commerce sebelumnya adalah Bank Yudha Bhakti (BBYB) yang sebelumnya dikuasai oleh Grup Gozco bersama sejumlah induk koperasi di lingkungan TNI. Kemudian, Akulaku Silvrr Indonesia masuk sebagai pemegang saham perseroan melalui mekanisme private placement dan rights issue. Saham BBYB saat ini dikendalikan oleh Akulaku dengan porsi 25,66% saham yang menjalankan bisnis aplikasi kredit virtual finansial di Asia Tenggara. 

Halaman: