Bank BTPN Raup Laba Rp 3,1 Triliun 2022, Kredit Tumbuh 8%

Arief Kamaludin|Katadata
Bank BTPN
1/3/2023, 16.35 WIB

Emiten bank, PT Bank BTPN Tbk (BTPN) membukukan laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 3,10 triliun pada 2022. Perolehan laba bersih tersebut naik 16% dibanding tahun sebelumnya Rp 2,67 triliun. 

Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan, kenaikan laba bersih ini terutama didukung oleh peningkatan pendapatan operasional dan penurunan biaya kredit. Pendapatan operasional naik 4% menjadi Rp 13,69 triliun, sementara biaya kredit turun 13% menjadi Rp 1,84 triliun.

"Bank BTPN melaporkan pertumbuhan laba bersih di tengah ancaman resesi global dan masa transisi dari pandemi menuju endemi,” kata Henoch, dalam keterangan resmi, Rabu (1/3).

Tumbuhnya pendapatan operasional sebab naiknya pendapatan bunga bersih sebesar 5% menjadi Rp 11,68 triliun. Selain itu peningkatan pendapatan operasional lainnya 3% menjadi R p2,01 triliun pada tahun lalu. Hal tersebut seiring dengan peningkatan permintaan atas pembiayaan syariah dan kredit di segmen korporasi, masing-masing sebesar 10% dan 13%.

Di samping itu, beban bunga mengalami peningkatan sebesar 17% menjadi Rp 4,22 triliun sepanjang 2022. Khususnya dalam komponen beban bunga dalam mata uang asing sebagai dampak dari kenaikan suku bunga The Fed. 

Total kredit yang disalurkan Bank BTPN mengalami peningkatan sebesar 8% ke posisi Rp 146,12 triliun per akhir Desember 2022, dari Rp 135,60 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun rasio kredit bermasalah kotor atau gross non performing loan (NPL) berada di level 1,43% akhir 2022, turun dibandingkan dengan 1,68% pada periode yang sama tahun lalu. Angka tersebut lebih rendah dibanding rata-rata industri perbankan yang tercatat sebesar 2,44% pada akhir Desember 2022.

Sementara dana pihak ketiga (DPK) melalui penyesuaian kebutuhan pendanaan kredit dan juga kebutuhan likuiditas Bank, tercatat meningkat sebesar 5% menjadi Rp 114,87 triliun pada akhir 2022.

Pertumbuhan DPK disumbang oleh saldo CASA yang meningkat sebesar 6% menjadi Rp 40,16 triliun. Lalu time deposit yang naik 4% menjadi Rp 74,70 triliun pada akhir tahun lalu. Rasio CASA pun sedikit meningkat dari 34,6% menjadi 35,0%.

Lalu untuk liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 229,3% dan net stable funding ratio (NSFR) 133,7% pada posisi 31 Desember 2022. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 27,3%.

Selain itu, Bank BTPN juga membukukan peningkatan aset sebesar 9% menjadi Rp 209,17 triliun per akhir 2022, naik dari Rp 191,92 triliun akhir tahun 2021.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail