Harga Emas Turun Dibayangi Kenaikan Lanjutan Suku Bunga The Fed
Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam mengalami penurunan pada perdagangan di awal pekan ini, Senin (10/4). Penurunan Rp 2.000 membawa harga emas ke level Rp 1.072.000 per Gram.
Adapun, harga pembelian kembali emas Antam juga turun Rp 2.000 menjadi Rp 964.000 per gram.
Melansir Reuters, harga emas turun pagi ini karena dolar menguat setelah laporan non-farm payrolls Amerika Serikat (AS) menunjukkan pasar tenaga kerja yang ketat dan meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga lainnya oleh Federal Reserve pada pertemuan Mei mendatang.
Emas spot turun 0,4% pada US$2.000,57 per troi ons, pada pukul 00.41 GMT. Emas berjangka AS juga tergelincir 0,4% menjadi US$2.017,80. Indeks dolar naik 0,1%, membuat emas batangan mahal bagi pembeli luar negeri.
Data Jumat dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan non-farm payrolls meningkat sebesar 236.000 pekerjaan di bulan Maret, dibandingkan ekspektasi 239.000. Data juga menunjukkan tingkat pengangguran turun menjadi 3,5% dari 3,6% di bulan Februari.
Menurut alat CME FedWatch, bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga bulan depan. Dengan pasar memperkirakan peluang 66,3% dari kenaikan suku bunga Fed sebesar seperempat poin persentase.
Sementara emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, suku bunga yang lebih tinggi meredupkan daya tarik bullion yang tidak memberikan imbal hasil.
Sentimen lainya, anggota dewan gubernur Bank Sentral Eropa Klaas Knot pada hari Jumat mengatakan tidak jelas baginya apakah kenaikan suku bunga 50 basis poin (bps) diperlukan pada bulan Mei, atau jika skala kembali ke 25 bps adalah kemungkinan.
Berikut harga emas Antam pada perdagangan Senin (10/4):
- 1 gram : Rp 1.072.000
- 3 gram : Rp 3.101.000
- 5 gram : Rp 5.135.000
- 10 gram : Rp 10.215.000
- 50 gram : Rp 50.745.000
- 100 gram : Rp 101.412.000