Emiten perbankan digital, PT Bank Jago Tbk (ARTO) tercatat menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah senilai Rp 10,84 triliun atau tumbuh 76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,15 triliun.
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan syariah tersebut mendorong aset Bank Jago mencapai Rp 18,02 triliun dan laba sebelum pajak mencapai Rp 22 miliar per akhir Maret 2023.
Sementara rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) berada di level 79% dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,5%.
Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan, pertumbuhan ini tercapai berkat strategi penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.
"Pencapaian ini menunjukkan Bank Jago dapat bertumbuh secara berkelanjutan dengan dukungan fundamental kuat yang telah dibangun sejak tahun sebelumnya," ujar Kharim, dalam siaran persnya, Jumat (28/4).
Sampai dengan tiga bulan pertama tahun ini, Bank Jago melayani 7,5 juta nasabah, termasuk lebih dari 5,8 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago.
Jumlah nasabah tersebut naik lebih dari dua kali lipat dibanding 3,5 juta nasabah per kuartal I-2022, termasuk 2,3 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago.
Pertumbuhan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 120% atau menjadi sebesar Rp 9,28 triliun per Maret 2023 dari Rp 4,21 triliun per Maret 2022.
Peningkatan DPK didorong pertumbuhan dana murah atau current account and savings account (CASA) sebesar 158% dari Rp 2,29 triliun pada kuartal I-2022 menjadi Rp 5,92 triliun pada kuartal I-2023. Pertumbuhan yang signifikan tersebut mendorong porsi CASA terhadap DPK mencapai 64% per akhir Maret lalu.
Dalam perkembangannya, perusahaan juga berencana melakukan aksi korporasi penambahan modal tanpa melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) untuk program pembelian saham oleh manajemen dan karyawan (MESOP) sebanyak-banyaknya 250 juta saham dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah saham yang diterbitkan tersebut setara 1,80% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Guna memuluskan aksi korporasi ini, pemegang saham Bank Jago akan menyelenggarakan RUPS di Jakarta pada 25 Mei 2023 mendatang.