Rupiah Melemah Pagi Ini meski Ada Kemajuan soal Plafon Utang Amerika
Rupiah dibuka melemah 10 poin ke level Rp 14.965 per dolar Amerika Serikat di pasar spot pagi ini. Padahal, ada sentimen positif terkait kesepakatan plafon utang Amerika.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat dari posisi pembukaan ke arah Rp 14.963 pada pukul 09.25 WIB. Namun mata uang Garuda tetap melemah 0,05% dibandingkan akhir pekan lalu.
Beberapa mata uang Asia lainnya melemah, seperti peso Filipina dan baht Thailand 0,23%, ringgit Malaysia 0,18% dan yuan Cina 0,06%.
Ada juga mata uang Asia yang menguat seperti rupee India 0,2%, won Korsel 0,18% , dolar Taiwan 0,14% dan yen Jepang 0,06%.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah kembali melemah hari ini. Sebab, inflasi di Amerika menunjukkan kenaikan lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti AS, yang tidak menghitung kenaikan harga pangan dan energi, meningkat 0,4% secara bulanan pada April. Ini di atas perkiraan Dow Jones 0,3%.
Secara tahunan, inflasi inti Amerika 4,7% atau 0,1 poin lebih tinggi dari ekspektasi.
Inflasi menjadi acuan bagi bank sentral AS, The Fed dalam menaikkan suku bunga Fed Fund Rate.
Lukman pun memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp 14.900 - Rp 15.000 per dolar AS hari ini.
“Pelemahan akan terbatas oleh sentimen risk on di pasar oleh tercapainya kesepakatan sementara pada plafon utang Amerika," kata Lukman dalam catatannya pagi ini, Senin (29/5).
Negosiasi kenaikan plafon utang Amerika yang alot belakangan menjadi sentimen negatif bagi aset berisiko seperti rupiah. Namun kekhawatiran ini mulai mereda, karena White House dan DPR AS mencapai kesepakatan pada Sabtu malam waktu AS.
Plafon utang AS disepakati untuk ditangguhkan hingga 1 Januari 2025. Dengan demikian, Amerika bisa terhindar dari sejumlah risiko jika tak mencapai kesepakatan hingga 5 Juni, seperti yang sudah diperingatkan oleh Menteri Keuangan Janet Yellen.
Pemerintah Amerika hanya perlu satu tahap lagi untuk mencapai keberhasilan, yakni mendapat persetujuan dari Kongres AS.
Kongres AS terdiri atas dua kamar, yakni DPR dan Senat. DPR dikuasai oleh Partai Republik yang menjadi oposisi pemerintah, dan Senat dibabat oleh Partai Demokrat.