Unit asuransi jiwa PT Astra International Tbk (ASII) yaitu PT Asuransi Jiwa Astra atau Astra Life dikabarkan tengah menarik perhatian Zurich Insurance Group AG dan Cardif dari BNP Paribas SA. Melansir Bloomberg, kedua perusahaan berminat mengakuisisi saham Astra Life.
Seiring dengan kabar itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono mengatakan, kebijakan mengenai pemegang saham merupakan aksi korporasi dari masing-masing perusahaan.
Ogi menyampaikan, OJK akan selalu mengawasi setiap aksi korporasi perusahaan asuransi. "OJK tentunya melakukan monitoring terhadap rencana bisnis yang akan dijalankan oleh masing-masing perusahaan," katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan, Rabu (7/6).
Pembahasan mengenai penawaran disebut masih tahap awal dan proses resmi penjualan Astra Life belum dimulai. Bloomberg menuliskan, perusahaan dapat memutuskan untuk tidak melakukan transaksi. Namun, perwakilan Cardif dan Zurich Insurance menolak berkomentar.
Astra International sebelumnya telah bekerja sama dengan penasihat keuangan untuk meninjau pelepasan Astra Life. Opsi yang sedang dipertimbangkan termasuk mendirikan usaha patungan dan penjualan penuh atau sebagian yang dapat menilai bisnis sebanyak US$ 500 juta.
Kesepakatan juga dapat melibatkan kemitraan bancassurance, di mana perusahaan asuransi diizinkan untuk menjual produknya di cabang bank dan saluran ritel lainnya untuk jangka waktu tertentu.
Untuk diketahui, Astra Life didirikan pada 2014. Sahamya dimiliki oleh PT Astra International Tbk, PT Sedaya Multi Investama dan Koperasi Astra International. Sampai dengan periode kuartal pertama 2023, total asetnya mencapai Rp.7,97 triliun dan tingkat solvabilitas/Risk Based Capital (RBC) Astra Life mencapai 176% atau berada di atas ketentuan minimimal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni sebesar 120%