BI: Dedolarisasi di ASEAN Bantu Mengurangi Efek Suku Bunga AS

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Ilustrasi. Indonesia saat ini memiliki kerja sama LCT dengan Thailand dan Malaysia, serta Cina dan Jepang untuk negara di luar ASEAN.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
25/8/2023, 12.36 WIB

Indonesia memperluas kerja sama dengan banyak negara ASEAN mengurangi ketergantungan dolar AS melalui perluasan layanan transaksi mata uang lokal atau LCT. Bank Indonesia menyebut, langkah ini penting di tengah bebagai tantangan global, salah satunya dari kebijakan bank sentral Amerika Serikat.

Indonesia saat ini memiliki kerja sama LCT dengan Thailand dan Malaysia, serta Cina dan Jepang untuk negara di luar ASEAN. Perry menyebut pihaknya berencana memperluas kerja sama dengan Singapura.

Instrumen transaksi yang dilayani juga diperluas, dari semula hanya untuk perdagangan kini mencakup investasi dan pembayaran lintas negara, kini bisa digunakan untuk transaksi keuangan. Perluasan itu sudah disepakati dengan Malaysia dan Thailand hari ini. Ini artinya, transaksi keuangan, bahkan di level ritel seperti pembelian saham atau obligasi di Thailand dan Malaysia bisa diselesaikan melalui rupiah tanpa konversi ke dolar AS lagi.

"Dengan itu,  maka kita tidak hanya memfasilitas investasi dan perdagangan tapi juga memastikan resiliensi terhadap ketidakpastian dari nilai tukar dan The Fed," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pidatona pada penandatangan MoU LCT dan konektivitas pembayaran lintas negara di sela pertemuan menkeu dan gubernur bank sentral ASEAN di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat (25/8).

Lebih dari setahun terakhir nilai tukar regional menghadapi tekanan dari siklus pengetatan moneter di AS. The Fed telah mengerek suku bunga kebijakannya ke level 5,25-5,5% dari awal tahun lalu masih mendekati 0%. Kenaikan bunga ini telah memicu arus keluar modal asing dari negara-negara berkemang dan menekan mata uang, meski belakangan modal asing tampaknya mulai kembali ke dalam negeri tahun ini.

Dolar AS menjadi mata utang yang paling banyak dipakai untuk transaksi perdagangan di dunia. Adapun, kerja sama LCT ini akan mendorong pengurangan penggunaan dolar AS untuk menyelesaikan transkasi perdagangan Indonesia dengan negara mitra.

Indonesia juga mendorong kerja sama LCT bisa berlaku lebih luas di kawasan dengan memasukkan agenda ini ke dalam topik pembahasan para menkeu dan gubernur bank sentral di bawah keketuan Indonesia. Pertemuan menkeu dan gubernur bank sentra ASEAN hari ini diharap bisa menghasilkan kesepakatan baru terkait isu tersebut.

Direktur Departemen Internasional Bank Indonesia, Iss Savitri Hafid dalam media briefing dengan media awal pekan ini mengatakan, semua pemimpin negara sebetulnya sudah sepakat untuk menerapkan kerja sama LCT di kawasan. Hal itu sebagaimana sudah termuat dalam dokumen deklarasi para pemimpin negara ASEAN di Labuan Bajo awal Mei lalu. Dalam dokumen itu, pemimpin negara menugaskan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral untuk membahas lebih lanjut rencana ini.

Pembahasan LCT akan kembali dibahas dan mencapai kesepakatan baru dalam pertemuan para menkeu dan gubernur bank sentral hari ini. Iss menyebut, salah satu kesepakatan konkret yang akan dicapai dari pertemuan pekan ini adalah High Level Principle terkait LCT.

"High level principle ini nanti akan mengerucutkan item-item mana saja terkait LCT, misalnya mengenai keterlibatan pemerintah, bank swasta yang mendukung setelmen mata uang lokal hingga keterlibatan sektor swasta," kata Iss, Senin (21/8)

Para menkeu dan gubernur bank sentral kemudian dijadwalkan kembali bertemu di Laos awal tahun depan. Para menkeu dan gubernur bank sentral diharap telah mencapai Framework LCT dalam pertemuan tersebut.

Reporter: Abdul Azis Said