Kinerja Emiten Bank Kakap Semester I: BRI Bukukan Laba Paling Besar

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Ilustrasi. Empat bank kakap telah melaporkan kinerja keuangan tahun buku 2023. BRI membukukan perolehan laba paling besar.
30/8/2023, 15.17 WIB

Sejumlah bank berkapitalisasi jumbo milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta telah melaporkan kinerjanya pada semester pertama 2023.

Empat bank besar yang telah melaporkan kinerjanya ialah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menunjukan performa yang positif.

Dari keempat bank itu, BRI mencetak laba paling besar yaitu Rp 29,42 triliun, nyaris menembus angka Rp 30 triliun. Diikuti oleh Bank Mandiri yang mengantongi raihan laba Rp 25,23 triliun.

Berikut rincian perolehan laba sejumlah bank blue chip, beserta pergerakan sahamnya:

1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Bank Rakyat Indonesia mencatatkan laba periode berjalan nyaris menembus angka Rp 30 triliun, tepatnya Rp 29,42 triliun di semester satu 2023. Merujuk pada laporan keuangannya, laba tersebut tumbuh 18,70% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 24,78 triliun.

Laba per saham ikut meningkat dari Rp 164 menjadi Rp 195 per saham. Adapun, kenaikan laba sejalan dengan pertumbuhan kredit dan pembiayaan. Pada semester satu 2023 tercatat sebesar Rp 1.202,13 triliun, naik 5,54% secara tahunan.

Namun, data perdagangan sampai dengan pukul 14.25 WIB memperlihatkan harga saham BBRI anjlok 1,32% ke level Rp 5.525 dari level harga penutupan Selasa (29/8), yakni Rp 5.600. Dari awal perdagangan sahamnya sudah berada di zona merah

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 82,15 juta dengan nilai transaksi Rp 457,81 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 13.281 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 837,36 triliun.

2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Bank Mandiri membukukan laba bersih secara konsolidasi pada semester pertama 2023 senilai Rp 25,23 triliun. Perolehan laba ini naik 24,9% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Secara bank only, laba yang diperoleh BMRI tercatat mencapai Rp 23 triliun, naik 24,08% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 18,53 triliun.

Selain itu, Bank Mandiri menyalurkan kredit secara konsolidasi mencapai Rp 1.272,07 triliun atau tumbuh 11,8% secara tahunan.

Pendorong pertumbuhan kredit tersebut terutama berasal dari penyaluran kredit komersial yang meningkat 18,9% yoy menjadi Rp 215,7 triliun, kredit SME (small medium enterprise) meningkat 11,7% yoy menjadi Rp 72,3 triliun dan kredit segmen konsumer meningkat sebesar 11,3% yoy menjadi Rp 106 triliun.

Harga saham BMRI naik 1,68% ke level Rp 6.050 dari level harga penutupan Selasa (29/8), yakni Rp 5.950. Sahamnya sempat menyentuh zona merah di level 5.925 sebagai harga terendah.

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 43,41 juta dengan nilai transaksi Rp 262,05 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 8.710 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 562,67 triliun.

3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

BCA meraih laba bersih Rp 24,2 triliun. Laba tersebut naik 34% secara tahunan. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan volume kredit, perbaikan kualitas pinjaman, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 9% secara tahunan menjadi Rp 735,9 triliun di Juni 2023

Harga saham BBCA terkoreksi 0,27% ke level Rp 9.225 dari level harga penutupan Selasa (29/8), yakni Rp 9.250. Sahamnya sempat terjadi penguatan di level Rp 9.300 per saham sebagai harga tertinggi.

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 30,49 juta dengan nilai transaksi Rp 282,48 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 6.243 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 1.137,21 triliun.

4. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

BNI mencatatkan pertumbuhan laba 17% secara tahunan menjadi Rp 10,3 triliun.Adapun portofolio kredit BNI pada semester pertama 2023 mencapai Rp 650,8 triliun.

Ditopang oleh segmen korporasi swasta blue chip yang tumbuh 17% dan segmen konsumer yang tumbuh 12%. Kualitas kredit juga semakin baik dengan rasio kredit bermasalah turun 71 basis poin (bps) menjadi 2,5%. Rasio pencadangan kredit bermasalah tetap dijaga di level yang aman yaitu di 3,1 kali pada Juni 2023.

Harga saham BMRI menguat 1,09% ke level Rp 9.250 dari level harga penutupan Selasa (29/8), yakni Rp 9.175, dengan level tertingginya Rp 9.300 per saham.

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 31,88 juta dengan nilai transaksi Rp 295,3 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 7.017 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 172,5 triliun.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail