Saham-saham yang terkait dengan kripto di Amerika Serikat (AS) memulai minggu ini dengan catatan positif setelah Bitcoin (BTC) menembus US$72.000 (Rp 1,14 miliar dengan kurs Rp 15.900/USD), pada Senin (8/4). Ini merupakan pertama kalinya Bitcoin menembus kembali level tersebut sejak pertengahan Maret lalu.
Melansir Coindesk, saham Coinbase (COIN), satu-satunya bursa kripto yang diperdagangkan di AS, naik 4,9% dalam perdagangan sebelum pembukaan pasar, Senin (8/4). Sementara itu, saham MicroStrategy (MSTR), perusahaan pemegang Bitcoin terbesar di dunia, melejit 10%. Reksa dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin spot milik BlackRock, IBIT, juga naik sekitar 6,5%.
Indeks CoinDesk 20, sebuah ukuran pasar kripto yang lebih luas, naik 3,1% dalam 24 jam terakhir.
Di antara para saham-saham perusahaan penambang kripto, Marathon Digital (MARA) melonjak 5,2% sedangkan Hut 8 (HUT), yang bergabung dengan USBTC pada akhir tahun lalu, naik 5,6%. Argo Blockchain (ARB), yang diperdagangkan di Bursa Efek London, naik 5%.
Para pelaku pasar mengantisipasi halving Bitcoin yang diperkirakan akan jatuh pada 20 April mendatang. Halving adalah peristiwa di mana imbalan yang diberikan kepada penambang Bitcoin untuk menambahkan blok ke blockchain akan dipangkas setengahnya. Saat ini nilai imbalan untuk penambang Bitcoin adalah 6,25 BTC. Setelah halving terjadi, mereka akan diberi imbalan 3,125 BTC per blok.
Ketika halving terjadi, jumlah koin baru yang dibuat akan berkurang sehingga menurunkan pasokan koin yang tersedia. Secara historis para pelaku pasar biasanya mengantisipasi peristiwa halving ini dengan memburu Bitcoin sehingga harganya naik.