PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mengumumkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,5 triliun sepanjang semester pertama 2024. Nilai ini turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang membukukan laba bersih senilai Rp 1,57 triliun.
Di sisi lain total penyaluran kredit meningkat sebesar 14% year on year atau secara tahunan menjadi Rp 183,9 triliun. Direktur Utama Danamon Daisuke Ejima mengatakan pertumbuhan tahunan dua digit untuk total kredit dan dana pihak ketiga didukung oleh pertumbuhan berkelanjutan di seluruh lini bisnis.
“Optimalisasi jaringan kantor dan pendekatan ekosistem turut berkontribusi dalam pencapaian finansial di semester ini,” kata Ejima dalam keterangan resmi yang dikutip, Selasa (30/7).
Adapun dana pihak ketiga meningkat sebesar 15% yoy menjadi Rp 146,1 triliun disokong oleh pertumbuhan Granular Funding sebesar 10% pada semester pertama tahun 2024. Ejima menjelaskan jika pertumbuhan kredit juga diiringi dengan kualitas aset yang terus terjaga.
Secara keseluruhan, rasio cakupan Non-Performing Loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah meningkat menjadi 263,2% dari 259,9% pada tahun lalu. Sedangkan rasio gross NPL membaik 10bps YoY menjadi 2,2%.
Dari sisi rentabilitas, Danamon mencatatkan kenaikan pendapatan operasional menjadi Rp 9,4 triliun. Capaian ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan komisi.
Danamon juga membukukan Pre-Provision Operating Profit (PPOP) Rp 4,3 triliun. Capaian ini ditopang oleh kenaikan pendapatan operasional dengan tetap memprioritaskan investasi berkelanjutan untuk pembangunan pondasi bisnis.