Bitcoin merebut kembali level US$60.000 (Rp 921,07 juta dengan asumsi kurs Rp 15.351/US$), pada Selasa (17/9). Ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve atau The Fed) memacu kenaikan harga Bitcoin.
Menurut data Coin Metrics, harga Bitcoin terakhir naik 4,3% ke level US$60.394 (Rp 927,12 juta) setelah sebelumnya sempat menyentuh US$61.335 (Rp 941,57 juta). Mata uang digital ini mendapat dorongan awal dari aksi mantan Presiden Donald Trump yang meluncurkan perusahaan kripto barunya, World Financial Liberty dan token World Financial Liberty Coin, pada Senin (16/9).
Bitcoin menembus level US$60.000 (Rp 921,07 juta) saat Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan dua harinya, pada Selasa (17/9) pagi. Bank sentral secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir, yang kemungkinan akan mendorong aset-aset berisiko termasuk Bitcoin.
"Bitcoin kemungkinan akan bereaksi terhadap berita penurunan suku bunga The Fed dengan beberapa keterbatasan karena dinamika pasar jangka pendek,” kata Philipp Pieper, salah satu pendiri Swarm Markets seperti dikutip CNBC, Selasa (17/9).
Namun, ia menilai implikasi jangka panjang dari pelonggaran kondisi moneter memberikan siklus bullish baru untuk Bitcoin, Ether, dan aset lainnya. Di masa lalu, Bitcoin telah berkorelasi dengan indeks teknologi utama seperti Nasdaq, dan secara luas bergerak sesuai dengan kondisi moneter, karena investor memburu imbal hasil di lingkungan dengan suku bunga yang lebih rendah.
Pasar terbagi mengenai apakah Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin. Saat ini, para pialang memperkirakan ada 63% kemungkinan bank sentral menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin, menurut FedWatch Tool dari CME Group.
Bitcoin telah diperdagangkan dalam kisaran antara US$55.000 (Rp 844,32 juta) dan US$70.000 (Rp 1,07 miliar) tahun ini. Para investor telah mengantisipasi penurunan suku bunga The Fed, pertumbuhan ETF Bitcoin, dan hasil pemilihan presiden AS sebagai katalisator berikutnya yang akan mengguncang pasar kripto.