Seorang anggota Parlemen Rusia (Duma) mengusulkan pembentukan cadangan Bitcoin (BTC) nasional. Cadangan Bitcoin akan memposisikan kripto sebagai alat untuk melawan sanksi ekonomi dan memastikan stabilitas keuangan.
Media lokal melaporkan pembentukan cadangan Bitcoin ini diajukan oleh Anton Tkachev dari Partai Novye Lyudi. Hal ini mencerminkan minat yang semakin besar dari negara-negara untuk memanfaatkan aset digital di tengah akses yang terbatas ke sistem keuangan global.
Usulan Tkachev ini muncul beberapa hari setelah Presiden Vladimir Putin memberikan komentar positif mengenai Bitcoin dalam sebuah konferensi. Putin menyebut Bitcoin sebagai teknologi yang tidak dapat dihentikan.
Dalam sebuah himbauan resmi kepada Menteri Keuangan Anton Siluanov, Tkachev menyarankan untuk membuat cadangan Bitcoin yang mirip dengan cadangan mata uang asing tradisional. Ia berpendapat mata uang kripto menawarkan keuntungan unik dalam mengurangi risiko yang terkait dengan sanksi, inflasi, dan volatilitas mata uang.
“Dengan akses terbatas ke sistem pembayaran internasional, mata uang kripto merupakan salah satu dari sedikit pilihan yang layak untuk perdagangan global dalam kondisi saat ini,” kata Tkachev seperti dikutip Cryptoslate.com, Selasa (10/12).
Bitcoin sebagai Aset Strategis
Tkachev menunjuk pada peningkatan valuasi Bitcoin. Harga Bitcoin pada Desember 2024 telah menembus US100.000 (Rp 1,59 miliar) sebagai bukti keandalannya sebagai penyimpan nilai dan investasi. Meskipun Bitcoin saat ini diperdagangkan di sekitar level US$97.000 (Rp 1,54 miliar), Bitcoin telah menunjukkan ketahanan dan potensi pertumbuhan yang signifikan. Bitcoin mencapai level tertinggi sepanjang masa di atas US$103.000 (Rp 1,63 miliar) pada 5 Desember lalu.
Proposal ini sejalan dengan inisiatif Bank Sentral Rusia yang lebih luas untuk mengintegrasikan aset digital ke dalam sistem pembayaran internasional. Tkachev menekankan pentingnya mengembangkan solusi modern untuk mengatasi tantangan ekonomi. Ia menyoroti sifat Bitcoin yang terdesentralisasi sebagai pengaman terhadap tekanan keuangan eksternal.
Berita ini muncul di tengah meningkatnya minat negara-negara untuk mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan untuk perbendaharaan mereka. Pergerakan ini telah mendapatkan momentum di Amerika Serikat (AS) dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah kemenangan Donald Trump dalam Pemilu.
Pemerintah federal AS, serta beberapa negara bagian, telah memprakarsai undang-undang untuk membuat cadangan Bitcoin strategis. Namun, rencana tersebut masih dalam tahap awal.
Implikasi Global
Membentuk cadangan Bitcoin nasional akan membutuhkan reformasi kebijakan dan kolaborasi di antara otoritas keuangan Rusia, termasuk bank sentral negara.
Jika diimplementasikan, inisiatif ini dapat memposisikan Rusia sebagai pelopor dalam mengadopsi mata uang kripto untuk strategi keuangan nasional. Para pengamat berpendapat langkah ini dapat menginspirasi negara-negara yang terkena sanksi untuk mengeksplorasi cara yang sama untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Para analis percaya usulan ini menyoroti pergeseran peran aset digital dalam keuangan global karena pemerintah semakin mengakui kripto sebagai alternatif dari mekanisme cadangan tradisional. Namun, hambatan regulasi dan logistik yang signifikan tetap ada sebelum strategi semacam itu dapat terbentuk.
Kementerian Keuangan dan Bank Sentral Rusia belum mengeluarkan tanggapan resmi. Namun, usulan tersebut telah memicu diskusi tentang peran Bitcoin yang berkembang dalam geopolitik dan perdagangan internasional.