Donald Trump, Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), telah membantu lonjakan harga Bitcoin ke rekor tertinggi tahun ini dengan rencana pembentukan cadangan strategis Bitcoin AS. Kali ini Trump dikabarkan mengusulkan cadangan Bitcoin AS senilai US$ 280 triliun untuk memperkuat dolar AS.
Rencana tersebut diungkapkan oleh Pendiri dan CEO MicroStrategy Michael Saylor. “Kebijakan aset digital yang strategis dapat memperkuat dolar AS, menetralkan utang nasional, dan memposisikan Amerika sebagai pemimpin global dalam ekonomi digital abad ke-21,” tulis Saylor dalam apa yang ia sebut sebagai Kerangka Kerja Aset Digital, yang ia unggah ke X, seperti dikutip Forbes, Minggu (22/12).
Dokumen tersebut menguraikan rencana cadangan Bitcoin AS - yang diperkirakan akan menghasilkan $16 triliun hingga $81 triliun, mengimbangi utang nasional AS yang telah mencapai lebih dari $36 triliun tahun ini. Cadangan Bitcoin itu akan mengukuhkan dolar AS sebagai fondasi sistem keuangan digital abad ke-21.
Minggu lalu, Trump mengonfirmasi bahwa ia berencana untuk membuat cadangan Bitcoin AS. Ia mengatakan kepada CNBC bahwa ia ingin AS membuat cadangan strategis Bitcoin yang serupa dengan cadangan minyaknya.
Harga Bitcoin telah naik dua kali lipat sejak posisi terendahnya di musim panas, melonjak menembus US$ 100.000 (Rp 1,6 miliar) per Bitcoin. Menurut data Coindesk, harga Bitcoin ditransaksikan di level US$ 94.577 (Rp 1,53 miliar), pada Senin (23/12).
Perluasan Pasar Modal Digital
Pada Juli lalu, kandidat dari Partai Republik Donald Trump berjanji untuk menciptakan cadangan Bitcoin nasional yang strategis. Ia memprediksi Bitcoin dapat melampaui kapitalisasi pasar emas sebesar $16 triliun selama penampilannya di Konferensi Bitcoin 2024.
Senator AS Cynthia Lummis telah memperkenalkan Rancangan Undang-Undang Cadangan Bitcoin kepada Kongres AS. Ia menyarankan Departemen Keuangan AS membeli 200.000 Bitcoin setiap tahun hingga cadangannya mencapai satu juta bitcoin.
Di antara angka-angka menarik lainnya, Saylor membayangkan perluasan pasar modal digital global dari US$ 2 triliun menjadi US$ 280 triliun, dengan investor AS menguasai sebagian besar kekayaan ini. "Hal itu akan mendorong pertumbuhan aset digital (di luar Bitcoin) dari US$ 1 triliun menjadi US$ 590 triliun, dengan Amerika Serikat mendominasi industri ini,” kata Saylor.
Ketika pasar Bitcoin dan kripto berkembang pesat, ini akan menciptakan permintaan besar-besaran untuk surat berharga AS. Saylor mengacu pada persediaan surat berharga AS yang sangat besar dari penerbit stablecoin Tether yang telah membantunya mencatatkan keuntungan sebesar US$ 10 miliar pada 2024.