Pandemi corona turut memengaruhi kinerja emiten sektor konstruksi dan infrastruktur. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) memangkas target nilai kontrak baru tahun ini menjadi Rp5,26 triliun, turun 54% dibanding target sebelumnya sebesar Rp 11 triliun.
Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko Wika Beton Imam Sudiyono mengungkapkan sektor bisnis infrastruktur menjadi lebih kompetitif selama pandemi corona.
“Banyak proyek dihold. Misalnya proyek nasional melalui kementerian PUPR juga banyak tertunda,” katanya dalam paparan publik, Kamis (27/8).
Dengan maraknya penundaan ini, perusahaan memangkas target kontrak baru. Tercatat, hingga hari ini, Kamis (27/8) perseroan telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 2 triliun.
Angka tersebut naik Rp 500 miliar dibandingkan realisasi pada semester I lalu sebesar Rp 1,5 triliun. “Jadi selama dua bulan kontrak baru kita meningkat Rp 500 miliar,” ujarnya.
Adapun beberapa proyek yang masih perseroan jalankan tahun ini, antara lain tol trans Sumatera, khususnya di ruas Palembang-Lahat, Palembang-Jambi, dan Pekanbaru-Padang.
Sedangkan proyek tol Pulau Jawa, perusahaan juga bakal mengerjakan ruas tol Ancol-Pluit dan Serpong-Balaraja. Diperkirakan, pada kuartal IV tahun ini proyek sudah mulai bisa dilaksanakan. “Ini nilainya besar karena memang elevated jadi butuh precast banyak,” ujar dia.
Pangkas Capex
Selain memangkas target kontrak baru, perseroan juga memangkas anggaran belanja modal atau capex tahun ini menjadi Rp 370 miliar. Sebelumnya, Wika Beton menargetkan total capex tahun ini sebesar Rp 948 miliar.
Sebagian besar capex ini menurutnya akan dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas pabrik precast. Perseroan menargetkan bisa memproduksi precast sebanyak 4,4 juta ton tahun ini.
“Kapasitas tingkatkan 10% sudah dijalankan, termasuk modernisasi alat-alat,” kata Imam.
Meski begitu, utilitas produksi precast perseroan tahun ini menurutnya hanya sebesar 51%. Ini dikarenakan lesunya permintaan akibat pandemi corona. Perseroan berharap bisa mengoptimalkan utilitas produksi pada tahun depan seiring meredanya penyebaran Covid-19.
Berdasarkan kinerja laporan keuangan yang telah dipublikasikan, Waskita Beton mencetak laba tahun bersih sebesar Rp36,64 miliar pada paruh pertama tahun ini.
Adapun capaian tersebut anjlok tajam atau 78% dibanding capaian semester I 2019. Kala itu, anak usaha PT Wijaya Karya tersebut mampu mencetak laba bersih senilai Rp166,66 miliar.
Penurunan laba ini antara lain disebabkan oleh anjloknya pendapatan perusahaan sebesar 29,22 % menjadi Rp1,86 triliun pada semester I 2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,63 triliun.
Pemerintah pada 2020 tetap memandang pembangunan infrastruktur sebagai strategi penting dan menganggarkan belanja infrastrutur Rp 423,3 triliun., sebagaimana yang tercantum dalam APBN 2020.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pembangunan infrastruktur bisa menjadi salah satu strategi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Dengan membangun infrastruktur, khususnya jalan tol, pemerataan ekonomi akan tercipta. Pembangunan jalan tol juga bisa meningkatkan efisiensi waktu tempuh.
Pembangunan infrastruktur juga dapat menciptakan banyak lapangan kerja. Untuk jalan tol Trans Sumatera dengan 18 ruas, Jokowi memperkirakan ada 296 ribu lapangan kerja yang tercipta secara langsung.
Saat ini, pembangunan jalan tol Trans Sumatera mampu menyerap 24.700 tenaga kerja. “Ini memang sangat banyak sekali,” ujar Jokowi.