Menjelang Merger, Laba Bersih BRI Syariah Melonjak 238%

Arief Kamaludin|KATADATA
Petugas keamanan menjaga mobile banking milik Bank BRI Syariah di Jakarta
Penulis: Ihya Ulum Aldin
26/10/2020, 16.22 WIB

PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada triwulan ketiga 2020 sebesar 238% menjadi Rp 190,5 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di sisi aset, BRI Syariah tercatat Rp 56 triliun pada triwulan tiga 2020, meningkat 51,40% secara tahunan.

Direktur Utama BRI Syariah Ngatari menyampaikan salah satu faktor kenaikan laba bersih karena perusahaan mampu menyalurkan pembiayaan senilai Rp 40 triliun. Capaian hingga September 2020 tersebut tumbuh mencapai 57,9% dibandingkan September 2019.

“Peningkatan laba bersih BRI Syariah di triwulan III 2020 didukung optimalisasi fungsi intermediasi yang diikuti dengan pengendalian beban biaya dana,” kata Ngatari dalam rilis resmi, Senin (26/10).

Pertumbuhan pembiayaan yang signifikan ditopang oleh segmen ritel (UKM, mikro, dan konsumer) untuk memberikan imbal hasil yang lebih optimal. Sementara, pembiayaan konsumer menjadi yang dominan dalam penyaluran pembiayaan di BRI Syariah yang mencapai Rp 12,2 triliun atau tumbuh sebesar 53,77% secara tahunan.

Selain segmen konsumer, pembiayaan mikro BRI Syariah juga memberikan kontribusi besar terhadap total pembiayaan di BRIsyariah. Penyaluran pembiayaan mikro BRIsyariah tercatat sebesar Rp 10,9 triliun, tumbuh sebesar 185% secara tahunan.

Pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) yang masuk di segmen mikro mencatat pertumbuhan positif. Penyaluran KUR BRI Syariah di bulan September 2020 telah mencapai 95% dari target total di tahun 2020.

"Total target KUR BRI Syariah di 2020 adalah Rp 4,5 triliun. pada September 2020 kami telah menyalurkan Rp 4,3 triliun. Artinya hampir tercapai 100% dari target,” ujar Ngatari.

Halaman: