PT Pupuk Indonesia (Persero) meraih peringkat korporasi dan obligasi rupiah perusahaan AAA(idn) dari lembaga pemeringkat Fitch Ratings Indonesia. Peringkat tertinggi yang dapat diberikan kepada perusahaan ini, memiliki ekspektasi risiko gagal bayar utang yang sangat rendah.
Direktur Keuangan Pupuk Indonesia Eko Taufik Wibowo mengapresiasi peningkatan rating yang diberikan kepada perusahaan karena menunjukkan kredibilitas yang sehat secara finansial. Terlebih, di saat banyak perusahaan mengalami penurunan peringkat karena kinerja tertekan akibat pandemi Covid-19.
"Pupuk Indonesia dapat mempertahankan kinerja dan kepercayaan investor, kreditur, maupun masyarakat luas," kata Eko dalam rilis yang diterima Katadata.co.id, Jumat (29/1).
Ada sejumlah faktor yang membuat Fitch memberikan peringkat tinggi kepada Pupuk Indonesia. Seperti, status perusahaan yang termasuk sepuluh besar produsen pupuk di dunia. Pupuk Indonesia juga merupakan badan usaha yang ditunjuk sebagai mitra utama produsen dan distributor pupuk bersubsidi milik negara.
Perusahaan milik pemerintah ini juga dinilai memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional sehingga mendapatkan dukungan dari pemerintah. Meskipun diterpa pandemi, kinerja perusahaan masih dinilai cukup stabil da mampu meningkatkan kinerja penjualan domestik serta volume ekspor.
Ke depannya, Pupuk Indonesia berencana meningkatkan kinerja melalui program transformasi yang berbasis customer centric model. Program ini menekankan pada pertumbuhan bisnis komersial seperti pemasaran pupuk segmen retail, perkebunan, industri, dan juga pasar ekspor.
Selain itu, Pupuk Indonesia juga tengah menggodok peluang investasi baru untuk mendukung pertumbuhan, serta menggodok Penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II pada kuartal 1 2021. Obligasi berkelanjutan ini, merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan dengan target Rp 8 triliun.
September tahun lalu, Pupuk Indonesia menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I dengan nilai Rp 2,43 triliun. Dalam prospektusnya, Pupuk Indonesia menggunakan dana hasil penerbitan ini sekitar 40% atau Rp 1 triliun untuk melunasi sebagian utang Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A yang jatuh tempo pada 9 November 2020.
Lalu sebanyak 35% atau sekitar Rp 875 miliar akan digunakan untuk memberi pinjaman kepada entitas anak, PT Petrokimia Gresik, yang akan digunakan untuk melunasi sebagian kredit investasi dari bank.
Lalu, sekitar 25% atau setara Rp 625 miliar akan digunakan untuk pinjaman kepada entitas anak PT Pupuk Iskandar Muda, yang akan digunakan untuk melunasi sebagian kredit modal kerja dari bank.