Anak Usaha Krakatau Steel, Alihkan Saham Krakatau Medika

Arief Kamaludin | Katadata
Logo Krakatau Steel di Cilegon, Rabu, (26/11).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
18/2/2021, 11.19 WIB

Anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melakukan transaksi afiliasi pengalihan saham PT Krakatau Medika kepada PT Krakatau Daya Listrik (KDL). Total nilai transaksi pengalihan saham tersebut mencapai Rp 8,07 miliar atas pengalihan 3,72% saham yang terjadi pada 15 Februari 2021.

Anak usaha Krakatau Steel yang mengalihkan saham tersebut adalah PT Krakatau Wajatama yang memiliki 1,92% saham Krakatau Medika. Transaksi KDL dengan Krakatau Wajatama bernilai Rp 4,17 miliar.

Perusahaan lainnya yang mengalihkan saham adalah PT Krakatau Engineering. Perusahaan tersebut sebelumnya memiliki 1,02% saham Krakatau Medika. Nilai transaksi pengalihan saham ini Rp 2,22 miliar.

Pemegang saham Krakatau Medika lain yang mengalihkan kepemilikannya adalah PT KHI Pipe Industries yang memiliki porsi kepemilikan 0,77%. Dengan pengalihan saham tersebut, nilai transaksi dengan KDL mencapai Rp 1,67 miliar.

Sekretaris Perusahaan Krakatau Steel Pria Utama menjelaskan transaksi ini dilakukan untuk mendukung rencana pengembangan Krakatau Wajatama, Krakatau Engineering, dan KHI Pipe Industries selaku penjual.

Pria mengatakan dengan melepas saham Krakatau Medika, ketiga anak usaha Krakatau Steel itu akan fokus terhadap peningkatan bisnis yang terkait dengan jasa konstruksi dan solusi baja. Sehingga dapat meningkatkan kinerja Krakatau Steel secara konsolidasi.

krakatau steel (Arief Kamaludin | Katadata)

Alasan pengalihan saham tersebut karena KDL beroperasi di bidang industri listrik dan jasa ketenagalistrikan. KDL merupakan penyedia jasa listrik bagi Krakatau Medika.

"Bertambahnya porsi kepemilikan saham KDL di Krakatau Medika akan memberikan jaminan pasokan listrik bagi Krakatau Medika," kata Pria dalam keterbukaan informasi, Rabu (17/2).

Dengan transaksi afiliasi ini, KDL saat ini memiliki 9,35% saham Krakatau Medika karena sebelumnya sudah memiliki 5,63% sahamnya. Meski begitu, mayoritas saham Krakatau Medika masih dimiliki PT Pertamina Bina Medika IHC selaku induk usaha (holding) BUMN sektor rumah sakit.

Sejak tahun lalu Pertamedika IHC resmi mengelola 35 rumah sakit seiring dialihkannya kepemilikan rumah sakit dari tujuh BUMN ke induk usaha tersebut melalui penandatangan akta jual-beli.

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, holding ini berpotensi untuk meningkatkan peran BUMN dalam ketahanan kesehatan nasional. Peran tersebut mencakup penyediaan layanan kesehatan berkualitas, peningkatan jaringan dan skala, pengembangan kapabilitas dan inovasi, serta integrasi dan kolaborasi ekosistem kesehatan nasional.

"Saya berpikir bahwa seharusnya seluruh RS milik BUMN dapat dikelola secara profesional dan transparan, dan dipimpin oleh orang yang memiliki expertise di bidang kesehatan," katanya melalui siaran pers, Jumat (7/8).

Dengan adanya penggabungan ini, maka akan diterapkan standarisasi kualitas dan operasional layanan di seluruh jaringan rumah sakit BUMN. Tak hanya itu, integrasi ini akan meningkatkan fokus bisnis dan kualitas pelayanan kesehatan serta menjadikannya pemimpin pasar dalam bisnis rumah sakit di Indonesia.

Erick berharap holding dapat saling bekerja sama untuk membangun ekosistem kesehatan yang baik dengan rumah sakit swasta, daerah, dan memprioritaskan produk-produk dalam negeri. "Saya yakin, dengan adanya langkah-langkah peningkatan dan penguatan RS BUMN ini, dampak virus Corona terhadap Indonesia dapat kita lalui bersama," ujarnya.