Optimis Konstruksi Menggeliat, Waskita Beton Bidik Kontrak Baru Rp 7 T

ANTARA FOTO/Moch Asim
Pekerja memeriksa kualitas ketebalan "spun pile" atau tiang pancang di Plant Prambon PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (21/11/2019). PT WSBP merupakan perusahaan produksi beton precast dengan kapasitas produksi mencapai 3.7 juta ton pada tahun 2019 sebagai komitmen untuk berkontribusi dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Penulis: Lavinda
31/3/2021, 18.16 WIB

Cholis menambahkan, manajemen telah menyiapkan sejumlah strategi mulai dari memastikan berjalannya program berkelanjutan hingga memperbaiki kinerja perusahaan pasca pandemi Covid-19.

Beberapa strategi di antaranya, menyempurnakan struktur organisasi melalui desentralisasi dan penerapan sistem baru yang menghasilkan data akurat dan langsung (real time) untuk menunjang pengambilan keputusan strategis Manajemen.

Perseroan juga mengoptimalisasi aset yang tidak produktif untuk dikerjasamakan dengan pihak eksternal. Selain itu, memastikan pemenuhan kecukupan modal kerja dan arus kas melalui restrukturisasi fasilitas perbankan, akselerasi penagihan piutang, serta pengendalian biaya yang lebih ketat.

WSBP melakukan efisiensi produksi dan manajemen rantai pasok melalui integrasi di wilayah Jawa Barat. Melalui integrasi tersebut beban operasional`ws perusahaan menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Perseroan juga bersinergi dengan investor potensial, salah satunya dengan perusahaan Jepang. Terakhir, melakukan pembenahan pada sumber daya manusia (SDM) melalui rasionalisasi pegawai sesuai dengan jumlah utilitas produksi.

“Beberapa strategi dilakukan sejak akhir 2020, dan harapannya akan terlihat pada laporan keuangan periode selanjutnya,” ungkap Cholis.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/3), harga saham WSBP tercatat berada di level Rp 212 atau merosot 2,75% dari level pembukaan Rp 218.

Halaman: