PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menutup sekitar 50 gerai sepanjang tahun lalu akibat pandemi Covid-19, sehingga total gerai yang dioperasikan hanya tersisa 460 toko per Mei 2021. Produsen sepatu itu akan berfokus pada penjualan digital,
"Tahun ini fokus kami tidak pada pembukaan toko, tapi lebih ke arah digital bisnis," kata Direktur Sepatu Bata Hatta Tutuko dalam paparan publik, Rabu (16/6) melalui virtual.
Hatta mengatakan, fokus pada layanan digital ini untuk menutupi penurunan penjualan yang disebabkan pandemi Covid-19 berkepanjangan dan masih berlangsung hingga saat ini. Untuk itu perlu strategi menggenjot penjualan melalui lini yang bersifat digital.
Strategi melalui penjualan digital ini, ditargetkan bisa menggenjot penjualan Bata pada tahun ini hingga pertumbuhan dua digit dibandingkan 2020. Bata mampu mengantongi penjualan senilai Rp 459,58 miliar tahun lalu.
"Saya kira itu target realistis dengan kondisi saat ini fokus kepada digital, kembangkan kerja sama dengan franchise, dan retail yang terus berjalan," kata Hatta.
Sementara itu, untuk penutupan toko, Hatta mengatakan manajemen Bata tidak serta-merta menutup toko melainkan mempertimbangkan profitabilitas. Sehingga, tidak ada penutupan toko secara besar-besaran akibat pandemi Covid-19.
Mengenai jumlah karyawan pun, Hatta mengaku tidak melakukan pengurangan dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Strategi pengurangan pegawai dilakukan dengan tidak memperpanjang karyawan kontrak.
"Kami lakukan seperti kontrak sudah habis, kami tidak perpanjang, itu saja. Kalau harus ditambah dengan PHK yang tidak besar," kata Hatta.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan