Indointernet Bangun Pusat Data, Berpotensi Sumbang 50% pada Omzet

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi Bursa
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
28/6/2021, 16.46 WIB

PT Indointernet Tbk (EDGE) alias Indonet menargetkan kontribusi bisnis pusat data (data center) terhadap pendapatan perusahaan bisa mencapai lebih dari 50% dalam jangka panjang. Porsi itu jauh lebih tinggi dari kontribusi saat ini yang hanya 6,7% dari total pendapatan.

"Jangka panjang, bisnis data center akan memberikan di atas 50% dari total pendapatan perseroan. Memang butuh waktu secara bertahap," kata Komisaris Utama Indonet Otto Toto Sugiri dalam paparan publik yang digelar secara virtual, Senin (28/6).

Melalui anak usahanya, PT Ekagrata Data Gemilang, Indointernet tengah menyelesaikan pembangunan pusat data EDGE DC 1 dengan kapasitas IT Load 6MW. Pembangunan ini merupakan kolaborasi Indointernet dengan perusahaan platform pusat data asal Hong Kong, Digital Edge Ltd.

Saat ini, pusat data pertama tersebut sudah masuk dalam fase 3 sampai 5. Dengan penyelesaian tersebut, Indointernet sudah memenuhi 35% kapasitas pusat data dengan pelanggan seperti yang sudah ada dalam perjanjian.

"Sedangkan rencana ke depan, sampai akhir 2022, secure (mengamankan) kontrak kurang lebih 70% dari kapasitas EDGE DC 1," kata Direktur Utama Indointernet Karla Winata.

Karla menambahkan, pembangunan pusat data tersebut merupakan upaya dan komitmen perusahaan untuk menjawab kebutuhan pelanggan atas kebutuhan koneksi cepat tanpa latensi.

"Melalui EDGE DC 1, Indonet akan mendukung pelanggan untuk mengakses data dengan low latency," ujar Karla.

Karla mengatakan, pengguna akhir meminta akses ke berbagai platform aplikasi, layanan, dan data yang disimpan di data center dengan cepat. Dengan demikian, Indointernet tengah berfokus pada peningkatan big data, internet of things (IoT), layanan cloud, streaming, dan tren teknologi lainnya.

Indointernet juga berencana membangun pusat data lagi, yaitu EDGE DC 2. Konstruksi EDGE DC 2 dimulai pada 2022 pada lahan dengan luas 6.000 m2 yang akan dialokasikan khusus untuk pembangunan pusat data tersebut.

Kapasitas tenaga pusat data kedua ini rencananya mencapai 25 MW, dimana saat ini tahapannya memasuki desain. Pusat data kedua ini ditargetkan dalam menjalankan servisnya pada triwulan I-2023 mendatang.

Berdasarkan laporan keuangan triwulan I-2021, total pendapatan Indointernet mencapai Rp 126,44 miliar atau mengalami pertumbuhan dari Rp 107,85 miliar pada periode sama tahun lalu.

Kontribusi terbesar pendapatan perusahaan saat ini berasal dari bisnis layanan cloud senilai Rp 67,61 miliar, konektivitas senilai Rp 39,66 miliar, dan lalu bisnis data center senilai Rp 8,48 miliar. Pendapatan juga berasal dari layanan terkelola senilai Rp 3,34 miliar dan pendapatan lain-lain Rp 7,32 miliar.

Reporter: Ihya Ulum Aldin