Berencana tambah modal hingga Rp 1,8 triliun, PT Energi Mega Persada (ENRG) banderol harga saham baru Rp 126 per saham. Emiten Grup Bakrie tersebut bakal menggelar Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue pada Selasa (6/7).

Berdasarkan prospektus di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (5/7) diinfokan bahwa setiap pemegang 1 lot (100 lembar) saham ENRG yang tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) per Jumat (2/7) berhak atas 140 HMETD. Perusahaan akan menebar 14,47 miliar lembar saham baru atau sekitar 58,33% dari modal ditempatkan dengan harga.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, aksi korporasi seperti right issue akan membuat harga saham melemah. Meskipun begitu efeknya berlangsung di jangka pendek.

“Perlu diperhatikan berapa harga pelaksanaannya, yang bagus adalah yang lebih rendah dari harga di pasar saat ini,” kata William kepada Katadata.co.id, Senin (5/7).

Melansir RTI, pada perdagangan hari ini saham ENRG ditutup koreksi 0,79% di level Rp 126 per saham. Di mana, investor asing mencatatkan aksi jual sebanyak Rp 625,12 juta di seluruh market.

Secara sektoral, William menilai prospek emiten sektor tambang mulai menunjukkan perbaikan. Meskipun, jika berkaca pada pergerakan saham emiten sektor ini cenderung masih lesu. Kondisi tersebut disebabkan oleh sentimen pasar.

Selanjutnya, dari sisi teknikal William memperkirakan pergerakan harga saham ENRG mengalami kenaikan ke level Rp 150 per saham di akhir 2021. “Masih uptrend (tren naik), dengan support (level bawah) pada Rp 120 per saham. Bisa buy on weakness (BoW) atau beli di harga rendah kisaran Rp 133 per saham,” ujarnya.

Saham baru dari right issue memiliki hak sama dengan saham lainnya, baik dalam hal hak suara pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), hak atas pembagian dividen, hak atas saham bonus, dan hak atas HMETD.

Untuk aksi korporasi kali ini, ENRG juga sudag menyiapkan standby buyer (pembeli siaga) yakni PT. Bakrie Kalila Investment. Perusahaan satu Grup Bakrie tersebut bersiap untuk mengambil sisa saham right issue, apabila para pemegang saham berdasarkan HMETD tidak memenuhi hak-hak mereka.

Ke depan, dari hasil right issue Rp 1,8 triliun atau sekitar US$ 125,8 juta, sekitar US$ 43,5 juta bakal dimanfaatkan untuk mengakuisisi 25% kepemilikan di EMP Inc dari Kinross International Group Ltd. EMP Inc melalui anak usahanya memiliki dan mengoperasikan blok Kangean di Jawa Timur.

Saat ini, ENRG telah memiliki saham EMP Inc sebesar 50% dari total saham. Setelah transaksi PUT, nantinya kepemilikan ENRG di saham EMP Inc menjadi 75%.

Selanjutnya, sebanyak US$ 44,34 juta dana hasil right issue akan digunakan untuk melunasi pinjaman kepada kreditur. Sedangkan sisanya atau sekitar US$ 37,36 juta akan dimanfaatkan untuk mendanai kebutuhan modal kerja ENRG dan/atau entitas anak perusahaan.

Penyumbang bahan: Nada Naurah (magang)