Jadi Holding Hotel BUMN, WIKA Realty Inbreng dan Akuisisi 21 Hotel

ARIEF KAMALUDDIN | KATADATA
Wijaya Karya
Penulis: Lavinda
23/8/2021, 14.58 WIB

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menunjuk anak usahanya, PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty) untuk membentuk Holding Hotel BUMN sesuai amanat pemerintah. Hal ini dilakukan untuk integrasi dan meningkatkan bisnis hotel BUMN.

Berdasarkan prospektus perusahaan, integrasi dan peningkatan bisnis hotel BUMN dilakukan oleh emiten berkode saham WIKA ini dengan menambah penyertaan saham ke dalam WIKA Realty. Selanjutnya, anak usaha tersebut melakukan tukar menukar (inbreng) saham, akuisisi, atau kombinasi inbreng saham dan akuisisi saham sejumlah hotel.

Holding Hotel BUMN ini akan terdiri dari integrasi dan peningkatan nilai 21 hotel milik entitas perusahaan negara. Dari jumlah itu, sebanyak satu hotel yang berasal dari PT Aerowisata (AWS), sembilan hotel yang berasal dari PT Pegadaian (Persero), dan 11 hotel berasal dari PT Hotel Indonesia Natour (Persero).

"Wijaya Karya telah melakukan tambahan penyertaan saham ke dalam Wika Realty sebesar Rp 775 miliar," demikian tertulis dalam pengumuman perusahaan yang terbit Senin (23/8).

Dana itu akan digunakan untuk membeli aset hotel PT Pegadaian, serta membayar transaksi tunai pengambilalihan saham PT Hotel Indonesia Group (HIG), PT Hotel Indonesia Properti (HIPro), dan PT Senggigi Pratama Internasional (SPI).

Untuk melaksanakan Holding BUMN, WIKA Realty selaku perusahaan pengendali telah mengakuisisi saham milik PT Patra Jasa di HIG. Nantinya, Patra Jasa akan mengoperasikan dan mengelola hotel-hotel yang diintegrasi tersebut.

WIKA Realty juga telah mengakuisisi saham SPI milik dari AWS dengan cara inbreng saham antara WIKA Realty dan AWS disertai pembayaran tunai. WIKA Realty juga mengakuisisi SPI dari Dana Pensiun AWS dengan membayar tunai.

Tak hanya itu, WIKA Realty juga membeli sembilan aset hotel milik Pegadaian dan aset FF & E milik PT Pesonna Jaya Indonesia (PIJ) yang berlokasi di Tegal, Pekalongan, Tugu Yogyakarta, Ngupasan Yogyakarta, Gresik, Makassar, Semarang, Pekan Baru, dan Surabaya.

Selanjutnya, WIKA Realty akan mengakuisisi saham di HIPro milik Hotel Indonesia Natour dengan cara inbreng saham WIKA Realty oleh HIN disertai pembayaran tunai

"Saat ini baru dilakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) Saham," ujar manajemen perusahaan.

Setelah persyaratan PPJB dipenuhi, maka akan dilaksanakan Akta Jual Beli Saham bersamaan dengan inbreng saham WIKA Realty melalui pengeluaran saham dalam simpanan dengan saham milik HIN di HIPro.

WIKA Realty juga akan mengakuisisi HIPro dari Koperasi Karyawan Grand Bali Beach dengan cara pembayaran tunai. Hal ini akan dilakukan saat pelaksanaan jual beli saham.

Secara Konsolidasi, WIKA akan memperoleh tambahan aset atas transaksi holding hotel BUMN yang dilakukan oleh WIKA Realty. Dengan adanya Holding Hotel, perseroan secara konsolidasi juga akan mengalami peningkatan CAGR pada pendapatan EBITDA di masa mendatang.

Tak hanya itu, holding hotel juga dapat menambah investor baru dalam WIKA Realty, meski WIKA akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas.

Pelaksanaan Holding Hotel merupakan satu program untuk mendukung rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) WIKA Realty yang dilakukan untuk membuat sebaran pendapatan lebih merata antara recurring income dan non-recurring income yang akan tercermin juga di laporan keuangan WIKA Konsolidasi.

Pembentukan holding hotel ini juga diyakini menjadi stimulus diversifikasi kegiatan usaha dan fokus WIKA Realty kepada pasar recurring income, dimana WIKA Realty akan menjadi perusahaan yang mengintegrasikan hotel-hotel BUMN menjadi nilai tambah di manajemen bidang perhotelan.