Dicopot dari Dirut PLN, Kinerja Zulkifli Zaini Menuai Pujian Wamenkeu

Kemenkeu.go.id
Wakil Menteri Keuangan menilai Zulkifli Zaini berhasil menjaga kinerja PLN selama dua tahun menjabat sebagai direktur utama.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
6/12/2021, 16.51 WIB

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencopot Zulkifli Zaini dari jabatan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ia digantikan oleh Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara ikut angkat bicara perihal perombakan kursi orang nomor satu di perusahaan pelat merah itu. Suahasil, yang juga Komisaris PLN ini, mengapresiasi kinerja Zulkifli yang dinilai mampu menjaga keuangan PLN selama dua tahun menghadapi periode sulit pandemi COvid-19.

"Di bulan-bulan awal kepemimpinannya, Pak Zul menyampaikan visi kepada seluruh insan PLN. Beliau mengarahkan komitmen layanan, komitmen governance, dan sekaligus menyatukan semua pihak. Saya terkesan dan merasa yakin dengan awal PLN yang baik," tulis Suahasil dalam unggahannya di akun instagram pribadinya @suahasil, Senin (6/12).

Suahasil mengatakan, Zulkifli juga berhasil menjaga kinerja PLN. Ia mampu mendorong efisiensi belanja modal, mengurangi biaya operasional, tetapi tetap menjaga keandalan PLN dalam menyalurkan listrik kepada masyarakat. Hal ini berhasil dilakukan di tengahtengab pandemi Covid-19. 

Suahasil juga melihat Zulkifli dapat menjaga solidaritas tim dan mendorong transformasi PLN. Ia juga berhasil  mendorong implementasi teknologi IT di tubuh PLN.

"Pak Zul memasukkan unsur green dengan tetap mencari imbangan yang optimal bagi keuangan PLN, dan artinya juga bagi keuangan negara," kata Suahasil.

Ia juga menuliskan ucapan trima kasih atas dedikasi Zul menahkodasi PLN dari Desember 2019 hingga November 2021. Ia berharap visi Zulkifli berupa, lean, green and transformation, bisa diteruskan oleh Darmawan. Ini termasuk menjaga tata kelola dan governance yang baik.

Zulkifli diberhentikan dari jabatannya sebagai direktur utama dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar Senin (6/12). Tak hanya posisi dirut, Kementeran BUMN juga mengubah beberapa posisi direksi.  Berikut susunannya terbarunya: 

  • Direktur Utama: Darmawan Prasodjo
  • Direktur Perencanaan Korporat: Evy Haryadi
  • Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan: Bob Saril
  • Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Sinthya Roesly
  • Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia: Syofvi Felienty Roekman
  • Direktur Energi Primer: Rudy Hendra Prastowo
  • Direktur Mega Proyek dan EBT: Wiluyo Kusdwiharto
  • Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan: Muhammad Ikbal Nur
  • Direktur Bisnis Regional Jawa Madura dan Bali: Haryanto WS
  • Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara: Syamsul Huda

Menteri BUMN Erick Thohir yang hadir dalam RUPS hari ini juga menyampaikan apresiasinya kepada Zulkifli. Ia mengatakan Zulkifli telah melayani kebutuhan hidup seluruh masyarakat Indonesia dengan hati dan keikhlasan.

"Amanah dalam mengelola PLN untuk bertahan dan tetap melayani, serta meringankan beban masyarakat miskin dan tidak mampu saat pandemi Covid-19 mengisyaratkan beliau memahami komitmen yang diemban,” ujar Erick dalam siaran persnya.

Erick mengatakan, PLN berhasil memperbaiki kinerja keuangan di bawah kepemimpinan Zulkifli. BUMN ini berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 345,4 triliun dan mencapai laba bersih Rp 5,99 triliun pada tahun lalu. Laba ini naik 39,3% dibandingkan tahun 2019. Selain itu, jumlah utang PLN juga menurun menjadi Rp 452,4 triliun.

Menurut Erick, usaha transformatif juga dilakukan secara paralel oleh Zulkifli sebagai salah satu garda dalam program pemulihan ekonomi nasional selama pandemi Covid-19. Kontribusi PLN melalui diskon listrik dengan target penerima 31,4 juta rumah tangga pada 2020 dan 32,6 juta rumah tangga pada 2021, membantu menjaga kestabilan ekonomi dan sosial masyarakat.

Namun, Erick juga mengungkapkan bahwa transformasi PLN tidak sebatas pada perbaikan finansial saja, tetapi juga kemampuan menghadapi tantangan zaman seperti energi yang lebih hijau, digitalisasi, dan servis kepada masyarakat.

"PLN perlu mempersiapkan diri untuk melakukan akselerasi bisnis dalam menghadapi tren baru seperti ekosistem kendaraan listrik dan berkolaborasi terkait electrifying lifestyle dengan pihak-pihak lain,” kata Erick

Reporter: Abdul Azis Said