Garap Proyek PLTM Ordihulu, Kencana Energi Akuisisi Dua Korporasi

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Foto udara lokasi turbin Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Sumatera Selatan, Jumat (20/10).
27/1/2022, 19.07 WIB

PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) mengakuisisi 90% saham PT Modern Kencana Makmur (MKM) dan 100% PT Modal Khas Indonesia (MKI). Dengan demikian, Kencana Energi secara tidak langsung memiliki 85% saham PT Sumatera Energi Lestari (SEL) dan perolehan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Ordihulu.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen KEEN mengatakan, MKM memiliki kepemilikan saham di PT SEL sebesar 41%.

"Perseroan melakukan pembelian saham PT MKM sebesar 90% atau 1.890 saham setara dengan Rp 47,18 juta," kata Sekretaris Perusahaan Kencana Energy Dian Rachmandani dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (27/1).

Sementara itu, Modal Khas Indonesia (MKI) memiliki kepemilikan saham di SEL sebesar 49%. Perseroan melakukan transaksi dengan Modal Khas Group Sdn. Bhd. (MKG) yang memiliki saham sebesar 732.350 saham atau 97%. Perseroan telah melakukan pembelian saham MKI dari Modal Khas Group (MKG) sebesar 99,99% atau 732.349 saham yang setara dengan Rp 9,66 miliar.

Selain itu, PT Kencana Energi Sejahtera yang merupakan anak usaha perseroan juga telah melakukan pembelian saham MKI dari MKG sebesar 0,01% atau satu saham yang setara dengan Rp 13.245.

KEEN juga membeli saham dari pemilik MKI, Teng Ah Hong sebanyak 22.650 saham atau sebesar 3%. Perseroan membeli saham MKI dari Teng Ah Hong sebesar 100% atau senilai Rp 299,9 juta.

"Dengan kepemilikan saham perseroan di PT MKM sebesar 90% dan di MKI sebesar 100%, maka kepemilikan saham perseroan di PT SEL menjadi 85,9 persen," ujarnya.

Dian mengatakan, akuisisi ini dapat menunjang kegiatan usaha perseroan dan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perseroan, untuk berkembang menjadi perusahaan yang dapat bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama.

Ia menambahkan, tidak ada dampak yang merugikan kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan.

Berdasarkan laporan keuangan, KEEN membukukan pendapatan sebesar US$ 26,6 juta (Rp 382,6 miliar) per September 2021 dan laba tahun berjalan sebesar US$ 3,1 juta (Rp 44,5 miliar). Perseroan menargetkan pendapatan sampai dengan akhir tahun 2021 mencapai US$ 37,5 juta (Rp 539,4 miliar).

Terkait target tahun ini, KEEN menargetkan pendapatan mencapai US$ 21,5 juta (Rp 309,2 miliar) dan laba mencapai US$ 8,1 juta (Rp 116,5 miliar). Adapun, target tersebut merupakan estimasi konservatif yang belum termasuk pendapatan tambahan yang diperoleh dari proyek lainnya seperti, tambahan proyek PLTM 10 megawatt, akuisisi proyek biomassa 5 megawatt, dan konstruksi proyek solar PV 1,3 megawatt.

"Jika proyek tersebut dimasukkan, maka target pendapatan perseroan 2022 akan lebih besar lagi," kata manajemen KEEN dalam public expose akhir Desember lalu (28/12).

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi