Investor asal Jepang, TEPCO Renewable Power, Inc resmi mengakuisisi 25% saham PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) senilai Rp 394,12 miliar. Melalui akuisisi ini, TEPCO memilih KEEN sebagai afiliasi dalam pengembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia.
Presiden Direktur TEPCO Renewable Power Fubasami Seiichi mengatakan, akuisisi saham KEEN merupakan langkah strategis dan terobosan besar bagi perseroan.
"Langkah ini menandai investasi pertama TEPCO Renewable Power, Inc. di perusahaan energi baru terbarukan di luar Jepang yang mengelola beberapa perusahaan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan," ujar Fubasami dalam keterangan resminya, dikutip dari Antara, Rabu (16/2).
Fubasami menilai, KEEN dapat menjadi mitra yang tepat untuk mengembangkan potensi energi baru terbarukan di Indonesia. KEEN saat ini tengah berfokus pada pembangkit listrik tenaga air, hal itu dibuktikan dengan pengembangan tiga anak perusahaan pembangkit listrik tenaga air.
KEEN berencana membangun pembangkit listrik tenaga air baru dengan total kapasitas 200MW. Selain itu, sebagai target jangka menengah-panjang, KEEN berencana membangun proyek-proyek baru di bidang energi baru terbarukan dengan kapasitas sekitar 500MW.
"Sejauh ini kami telah berkembang selama bertahun-tahun melalui bisnis pembangkit listrik tenaga air kami di Jepang, kami akan berkontribusi pada pengoperasian pembangkit listrik tenaga air yang ada yang dioperasikan oleh anak perusahaan KEEN," kata dia.
Ia menjelaskan bahwa, TEPCO tengah mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam pengembangan, pembangunan, dan pengoperasian proyek energi baru dan terbarukan di Indonesia. TEPCO juga berkomitmen akan menghadirkan pemahaman baru di bidang energi baru terbarukan dan juga teknologi baru di bidang operasi, maupun pemeliharaan.
Wakil Presiden Direktur KEEN Wilson Maknawi mengatakan, kehadiran TEPCO menjadi jawaban atas upaya manajemen dalam dua hingga tiga tahun terakhir dalam rangka mengembangkan bisnis perseroan.
"TEPCO Renewable Power dipilih menjadi investor strategis karena punya kesamaan visi dengan KEEN, dalam mengembangkan energi hijau sekaligus memberi nilai tambah bagi pemegang saham perseroan," ujar Wilson.
Ia menilai, TEPCO menjadi mitra sangat strategis bagi KEEN karena terbukti berpengalaman di bisnis energi baru terbarukan. Salah satu unit bisnis TEPCO yang prestisius seperti Kannagawa Hydro Power Plant, terletak di Gunma Prefecture, Jepang.
Wilson mengharapkan kehadiran TEPCO juga akan berdampak strategis pada kinerja perseroan. Tahun ini, KEEN menargetkan bisa membukukan pendapatan sebesar US$ 21,5 juta (Rp 306 miliar) dan laba bersih sebesar US$ 8,1 juta (Rp 115 miliar).
Adapun, target pendapatan dan laba tahun ini termasuk estimasi konservatif, karena belum memperhitungkan pendapatan lainnya yang akan dicapai selama tahun 2022. Pendapatan yang dimaksud yakni, adanya tambahan dari proyek PLTM 10 MW, akuisisi proyek biomassa 5 MW, dan proyek solar PV 1,3 MW.
Sementara itu, selama 2021, perseroan diprediksi bisa meraih pendapatan hingga US$ 37,5 juta (Rp 534 miliar) dan laba tahun berjalan sebesar US$ 5,1 juta (Rp 72,6 miliar). Sementara itu, sampai dengan kuartal III 2021, pendapatan KEEN tercatat mencapai US$ 26,6 juta (Rp 379 miliar) dan laba bersih US$ 3,1 juta (Rp 44,1 miliar).
Sebagai informasi, pasca akuisisi, komposisi pemegang saham KEEN masing-masing TEPCO sebesar 25%, PT Paramata Indah Lestari (PIL) selaku pendiri sebesar 30,3%, serta pemegang saham lain (termasuk publik) sebesar 44,7%. Sebelum akuisisi, porsi PT PIL 30,3% dan pemegang saham lain, termasuk publik, sebesar 69,7%.