Rumah Sakit Siloam (SILO) Bakal Pecah Nominal Saham, Simak Jadwalnya

Katadata | Agung Samosir
Rumah Sakit Siloam
6/4/2022, 11.18 WIB

PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) akan melaksanakan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:8. Rencana stock split ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Maret lalu.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), SILO akan stock split dari nilai nominal Rp 100 per saham menjadi Rp 12,5 per saham. Setelah stock split, jumlah saham akan menjadi 13 miliar saham dari sebelumnya 1,62 saham.

Adapun jadwal pelaksanaan stock split SILO sebagai berikut:

  • Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama Rp 100 per saham di pasar regular dan pasar negosiasi: 7 April 2022
  • Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru Rp 12,5 per saham di pasar regular dan pasar negosiasi:  8 April 2022
  • Akhir penyelesaian transaksi dengan nilai nominal lama di pasar regular dan pasar negosiasi: 11 April 2022
  • Tanggal penentuan pemegang rekening yang berhak atas hasil stock split: 11 April 2022
  • Saham dengan nilai nominal baru hasil stock split didistribusikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kepada pemegang saham: 12 April 2022
  • Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai: 12 April 2022

Sepanjang 2021, SILO membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 480,3% menjadi Rp 674,11 miliar dari sebelumnya Rp 116,16 miliar. Adapun kenaikan laba bersih didorong oleh peningkatan pendapatan perseroan sepanjang tahun lalu.

SILO mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 31,59% menjadi Rp 9,38 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 7,11 triliun. Segmen produk/jasa non-spesialis menjadi kontributor terbesar dengan perolehan Rp 7,64 triliun dari sebelumnya Rp 5,76 triliun. Kemudian, pendapatan atas produk/jasa spesialis perseroan juga tumbuh dari Rp 1,35 triliun menjadi Rp 1,74 triliun pada 2021.

Pada periode yang sama, nilai aset SILO naik dari sebelumnya Rp 8,43 triliun menjadi Rp 9,30 triliun pada 2021. Sementara itu, liabilitas perseroan juga naik menjadi Rp 2,78 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 2,41 triliun. Kemudian, ekuitas perseroan juga tercatat naik dari sebelumnya Rp 6,02 triliun menjadi Rp 6,52 triliun di 2021.

Lalu, kas dan setara kas yang dimiliki perseroan mencapai Rp 1,91 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan Nilai EBITDA yang mencapai Rp 1,96 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 1,2 triliun. Margin EBITDA pada 2021 yakni 26%, meningkat dari sebelumnya sebesar 22%.

Pada perdagangan Rabu ini, harga saham SILO terpantau melemah 2,59% saham ke level Rp 8.450 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 13,74 triliun. Sejak awal tahun, saham Siloam juga masih terkoreksi 1,46%.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi