PT Bank Digital BCA saat ini masih terus fokus menguatkan fundamental kinerja perusahaan. Hal ini dilakukan agar BCA Digital memiliki kinerja keuangan yang cukup kuat sebelum melakukan penawaran umum perdana di pasar modal Tanah Air.
SVP, Marketing & Communication Head of BCA Digital Duardi Prihandiko mengatakan, pihaknya belum bisa membeberkan target secara pasti mengenai pelaksanaan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Hal ini seperti yang disampaikan keinginan induk usaha BCA Digital, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) untuk memiliki kinerja keuangan yang solid, sehingga bank digital yang terafiliasi dengan Grup Djarum ini akan menarik bagi investor.
"Kalau mau IPO harus bagus perusahaannya, bukan ke depannya bagus, tapi dari sekarang sudah dibikin potensi bagusnya," kata Duardi, di Jakarta, Senin (25/4).
Sejak pertama kali diluncurkan pada Juli 2021 lalu, saat ini jumlah pengguna akun blu by BCA Digital sudah lebih dari 675 ribu pengguna.
Secara demografi, jumlah penggunanya berada di rentang usia 17-25 tahun sebanyak 44% yang berdomisili di wilayah DKI Jakarta. Pengguna terbanyak memiliki background sebagai karyawan swasta, pelajar/mahasiswa, dan ibu rumah tangga.
Duardi menambahkan, saat ini perseroan fokus pada nasabah yang berkualitas (quality user). Tercatat, sampai dengan 21 April 2022, jumlah nilai seluruh transaksi melalui BCA Digital mencapai Rp 23,7 triliun. Dari jumlah itu, nilai transaksi tanpa kartu mencapai Rp 87,78 miliar.
Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BCA Digital, pada periode yang sama mencapai Rp 3,16 triliun. Adapun, total transaksi uang masuk ke rekening blu by BCA Digital dari bank lain periode secara tahun berjalan lebih dari Rp 5,1 triliun.
Pada kesempatan yang sama, Direktur IT dan Operasi BCA Digital, Iman Santosa mengatakan, saat ini perusahaan sedang mengembangkan sejumlah fitur anyar melalui aplikasi Blu, antara lain fasilitas pemberian pinjaman secara langsung (direct lending).
Rencananya, aplikasi tersebut akan meluncur pada kuartal keempat tahun ini. Selain itu, BCA digital juga terus menambah mitra kanal penyaluran kredit. "Saat ini sudah ada 1 mitra channeling, ada rencana tahun ini dua tambahan mitra," katanya.
Seperti diketahui, Bank Digital BCA adalah bank digital yang fokus pada segmen milenial. Bank ini sebelumnya bernama Bank Royal usai diakuisisi pada 2019 lalu kemudian berganti nama menjadi Bank Digital BCA.