Rerata Laba Emiten Naik Kuartal II, Sektor Teknologi Paling Tinggi

ANTARA FOTO/Citro Atmoko
Pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (17/6/2019).
10/8/2022, 16.22 WIB

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, berdasarkan data laporan keuangan kuartal II 2022 yang baru disampaikan oleh 314 emiten, rata-rata pertumbuhan nilai laba tertinggi dibukukan oleh emiten sektor teknologi, yakni mencapai 7.904%.

Anggota Dewan Komisioner sekaligus Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi mengatakan, rata-rata pertumbuhan nilai laba tertinggi selanjutnya diikuti oleh emiten sektor transportasi dan logistik, yakni sebanyak 1.238%.

"Kemudian, dilanjutkan oleh emiten bidang energi yang mengalami rata-rata pertumbuhan laba 397%," kata Inarno dalam paparan publik, Selasa (10/8).

Menurut laporan keuangan kuartal I 2022, kinerja emiten tercatat tumbuh positif. Dari 722 emiten yang telah menyampaikan laporan keuangan pada periode tersebut, terdapat peningkatan total laba emiten secara tahunan sebesar 110% menjadi sebesar Rp 167,52 triliun. 

"Kinerja emiten tersebut sudah lebih baik dibanding performa emiten sebelum terjadinya pandemi tahun 2019,"katanya.

Kendati indikator pasar modal menunjukkan peningkatan kinerja keuangan, namun kinerja reksa dana mengalami penurunan. Total nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana menurun sebesar 5,05% menjadi Rp 549,23 triliun per 5 Agustus 2022 dari Rp 578,44 triliun per 30 Desember 2021. 

Sementara itu, nilai total asset under management (AUM) industri pengelolaan investasi, termasuk KIK EBA-SP dan dana Tapera, juga menurun sebesar 0,98% menjadi Rp 842,41 triliun dari sebelumnya Rp 850,75 triliun. 

Di sisi lain, pasar modal Syariah mengalami peningkatan. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup pada 209,42 poin atau secara  meningkat sebesar 10,79% per 9 Agustus 2022. Nilai kapitalisasi pasar atas saham syariah secara year to date mengalami peningkatan sebesar 11,79% menjadi Rp 4.453,24 triliun dari sebelumnya sebesar Rp3.983,65. 

Dari segi permintaan, jumlah SID tercatat sebanyak 9,38 juta pper 8 Agustus 2022 atau meningkat 25,20% dibandingkan akhir tahun 2021. Pertumbuhan investor tertinggi dicatatkan oleh investor reksa dana dan mayoritas masih didominasi oleh kaum milenial dan generasi Z yang berumur di bawah 30 tahun mencapai kurang lebih 59,43%.

Selain memaparkan laporan perkembangan pasar modal, Inarno menjelaskan mengajak seluruh pelaku industri pasar modal untuk bersama-sama menguatkan komitmen serta senantiasa proaktif, kolaboratif, dan tanggung jawab. 

Dia mengatakan hal tersebut untuk mendukung program pemerintah terutama dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui berbagai kebijakan,"katanya. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail