Adapun, hingga semester pertama 2022, portofolio kredit Citi tercatat meningkat 9,8% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 43,7 triliun. Kontribusi utama pertumbuhan portofolio kredit berasal dari lini bisnis Institutional Banking, terutama pada sektor industri manufaktur serta perantara keuangan.
Pertumbuhan portofolio kredit Citi ditunjang oleh tingkat kualitas dana pihak ketiga berkelanjutan yang tumbuh sebesar 11,1%. Lalu, perseroan mencatatkan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang sehat sebesar 64%.
Kemudian, perseroan juga mencatatkan penurunan gross Non-Performing Loan (NPL) dari 3,61% menjadi 2,86% dari periode yang sama tahun lalu.
Managing Director, Head of Corporate & Investment Banking Citi Indonesia, Anthonius Sehonamin mengatakan hingga kuartal kedua tahun ini, jumlah kredit di lini bisnis Institutional Group tumbuh sebesar Rp 4,1 triliun atau 13% yoy dibanding tahun sebelumnya. Capaian ini, katanya didorong dari pertumbuhan kredit di segmen Banking, Capital Markets and Advisory (BCMA) dan lini Commercial.
Adapun, Citibank mengantongi perolehan laba bersih senilai Rp 750 miliar pada periode semester pertama tahun ini. Laba bersih itu tercatat mengalami kenaikan sebesar 63% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.