Emiten Migas Lo Kheng Hong Raup Kontrak Baru Rp 2,89 Triliun

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. PT Petrosea Tbk (PTRO) mengantongi kontrak baru senilai Rp 2,89 triliun terkait pekerjaan jasa pertambangan.
Penulis: Syahrizal Sidik
16/9/2022, 11.02 WIB

 

Emiten kontraktor minyak dan gas (migas), PT Petrosea Tbk (PTRO), mengantongi perolehan kontrak baru senilai Rp 2,89 trliun.

Sekretaris Perusahaan PTRO, Anto Broto mengungkapkan, kontrak tersebut ditandatangani pada 15 September 2022 antara perseroan dengan anak usaha, PT Karya Bhumi Lestari selaku kontraktor dengan PT Indo Bara Pratama (IBP). Perseroan menegaskan tidak ada hubungan afiliasi dengan IBP.

"Jenis kontrak merupakan pekerjaan jasa pertambangan dengan jangka waktu 5 tahun," terang Anto, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (16/9).

Anto menambahkan, perolehan kontrak baru tersebut akan memberikan tambahan pendapatan dan memperkuat kondisi keuangan perseroan.

Sebagaimana diketahui, Petrosea adalah salah satu emiten yang sahamnya sebagian besar dimiliki investor kawakan Lo Kheng Hong.

Berdasarkan struktur pemegang saham efektif perusahaan hingga 31 Agustus 2022, Petrosea dikendalikan oleh PT Caraka Reksa Optima dengan kepemilikan 69,80%. Lo Kheng Hong menguasai 15,01% dan pemegang saham publik sebesar 13,50% saham. Sisanya merupakan saham treasuri sebesar 1,68%.

Bila merujuk pada kinerja keuangannya sampai dengan periode semester pertama tahun ini, Petrosea membukukan pendapatan senilai Rp 3,06 triliun dengan laba bersih tercatat sebesar Rp 159,90 miliar. Adapun, laba operasional sebesar Rp 214,73 miliar.

Total aset perusahaan sampai dengan 30 Juni 2022 tercatat sebesar Rp 8,37 triliun, nilai ini terdiri dari liabilitas Rp 4,36 triliun dan ekuitas Rp 4 triliun. Sedangkan, arus kas perusahaan tercatat RP 1,14 triliun.

Pada perdagangan Jumat ini, harga saham PTRO terpantau bergerak naik 0,23% ke level Rp 3.100 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 3,13 triliun.