Emiten properti Grup Sinarmas, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), membukukan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp 1,33 triliun di periode sembilan bulan pertama tahun 2022. Prapenjualan tersebut naik sekitar 73,8% dari target tahun 2022 yaitu Rp1,8 triliun.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Perseroan, Tondy Suwanto, mengatakan raihan prapenjualan perseroan tersebut dikontribusi oleh penjualan lahan industri. “Di periode sembilan bulan pertama tahun 2022, perseroan berhasil menjual sekitar 40,7 hektare lahan industrinya,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (18/10).
Dirinya menyampaikan, sebagian besar penjualan lahan industri di sembilan bulan pertama tahun 2022 dikontribusi oleh penjualan lahan industri kepada data center.
Perseroan saat ini sedang mengembangkan sebuah zona industri khusus yang didedikasikan untuk data center maupun industri serupa. Zona industri tersebut dilengkapi dengan infrastruktur penunjang yang khusus, untuk menyambut tingginya permintaan lahan industri dari data center.
Tondy menambahkan saat ini masih ada permintaan lahan industri seluas 90 hektare dalam proses negosiasi. Permintaan tersebut berasal dari sektor yang bervariasi, di antaranya data center, peralatan rumah tangga, otomotif dan rantai pasokannya, serta industri-industri lainnya.
Selain itu, perseroan juga mengembangkan area komersial dan hunian. Sejumlah fasilitas dan infrastruktur sosial seperti rumah sakit, fasilitas pendidikan, rumah makan, dan pusat perbelanjaan, serta kluster-kluster hunian terus dikembangkan. Upaya-upaya tersebut terus disempurnakan untuk mewujudkan Kota Deltamas sebagai sebuah kawasan mandiri ramah lingkungan.
Puradelta Lestari merupakan pengembang kawasan Kota Deltamas, yang berlokasi di Cikarang Pusat, dengan luas area pengembangan mencapai sekitar 3.200 hektare. Pemegang saham mayoritas dan pengendali dari Puradelta Lestari merupakan PT Sumber Arusmulia dengan kepemilikan saham 57,28%, yang merupakan bagian dari Sinar Mas Land. Selain itu, Sojitz Corporation yang merupakan perusahaan general trading dari Jepang dengan kepemilikan saham 25,00%.
Mengacu kinerja keuangan perusahaan sampai dengan 30 Juni 2022, perusahaan tercatat membukukan laba bersih Rp 660,04 miliar dengan penjualan Rp 1,07 triliun. Total aset perusahaan sampai dengan enam bulan pertama ini senilai Rp 6,76 triliun yang terdiri dari liabilitas Rp 872,26 miliar dan ekuitas Rp 5,89 triliun. Sejak awal tahun, harga saham DMAS terpantau melemah 13,09% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 8 triliun.