Ada enam korporasi, termasuk konglomerat, yang merambah bisnis pusat data di Indonesia. Mereka di antaranya Sinar Mas hingga Grup Lippo yang akan bersaing dengan raksasa teknologi global.
Moratelindo adalah entitas perusahaan milik Grup Sinar Mas yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 4 Agustus mendatang. Perseran akan melepas sebanyak 2,61 miliar saham baru dalam IPO ini.
NanoByte (NBT) resmi bisa diperjualbelikan di Tokocrypto di Indonesia. Aset kripto yang didukung Grup Sinar Mas ini sebelumnya dijual di Pancakeswap dengan volume perdagangan lebih dari US$ 7 juta.
Meski tak lagi mayoritas, Emtek masih jadi pemegang saham DANA melalui anak usahanya Kreatif Media Karya. Aksi korporasi ini akan menciptakan ekosistem besar Emtek bersama Grab, Sinar Mas, dan Alibaba
Grup Sinar Mas mengakuisisi DANA lewat DSST. Konglomerat Grup Lippo, Djarum, dan Emtek pun merambah fintech pembayaran seperti OVO, GoPay hingga ShopeePay.
Konglomerat seperti Grup Lippo, Grup Djarum hingga Sinar Mas gencar menyasar startup pendidikan. Investor mengungkap alasan perusahaan rintisan sektor ini dibidik korporasi besar.
Sebanyak 60% dana hasil penerbitan obligasi dan sukuk perusahaan kertas Indah Kiat ini akan digunakan untuk pembayaran utang. Sisanya, 40% untuk modal kerja.